Maaf typo bertebaran...
Yeayyy tinggal 1 hari lagi abang ku menikah... Aduhh jadi gak sabar lihat acara nya. Apa lagi acara pedang pora... Hehe walaupun aku sudah sering lihat acara pedang pora, tapi kan yang ini beda. Soalnya kan abang aku sendiri... Yang pasti beda lah. Hehe...
"Cie... Yang lagi dipingit. Sabar ya, bang. Besok juga ketemu." ledek ku
"Diam lah, dek!" ucapnya. Fix aku mendapatkan tatapan sinis pada ku.hehe. Aku langsung lari meninggalkan nya, daripada nanti dia marah.
"Bun, acara nya besok jam 7 kan?" tanyaku pada Bunda yang asik mempersiapkan barang untuk acara esok.
"Iya, besok kamu jangan sampai telat bangun ya. Baju kamu buat acara besok udah Bunda siapkan di lemari." ucap Bunda yang masih asik menata barang
"Oke. Bun, Zahra izin keluar ya."
"Mau kemana, dek?"
"Mau ke mall, beli sesuatu buat kak Kinan besok."
"Boleh. Tapi kamu gak boleh pergi sendiri ya. Kamu pergi sama Aghi ya."
"Hah? Kak Aghi udah pulang, Bun?"
"Sudah. Sudah sana, kayak nya dia ada di depan lagi ngobrol sama Ayah."
"Oke. Zahra ke depan dulu ya"
Aku pun berjalan ke halaman depan. Sampai di depan, aku melihat Ayah sedang berbincang dengan kak Aghi dan Om Arif.
"Sore semua!" sapaku
"Sore juga. Kamu mau kemana, dek?" tanya Ayah
"Zahra mau keluar cari hadiah, Yah. Boleh kan?"
"Iya. Mau pergi sama siapa?"
"Mau pergi sama kak Aghi, Yah. Kak Aghi mau gak anterin Zahra?"
"Boleh. Mau jalan sekarang kan?" tanya nya
"Iya."
Kak Aghi beranjak menuju motornya. Setelah pamit kak Aghi melaju motor nya ke mall terdekat. Kak Aghi memarkirkan motor milik nya dengan mulus. Kemudian, aku menelusuri toko demi toko.
"Mau beli apa, dek?" tanya kak Aghi. Ya hanya kak Aghi yang aku 'kakak' karena usia dia tidak jauh beda dengan ku. Hanya beda 2 tahun saja.
"Gak tau nih. Masih binggung."
"Kakak mau kasih saran boleh? Daripada kita keliling 1 mall tapi gak beli-beli juga." ucapnya
"Boleh. Apa saran nya?"
"Gimana kalau kakak beli 1 stel baju sama sepatu buat bang Adit sedangkan kamu beli 1 stel baju sama sepatu juga buat mbak Kinan. Gimana? Setuju?
"Setuju. Oke deh. Ayo kita cari toko nya, kak!" aku berjalan mendahului kak Aghi tapi ia berusaha menyamai langkah ku. Selesai membeli hadiah nya. Aku dan kak Aghi pulang, tapi sebelum pulang. Aku mampir ke tukang martabak langganan ku.
"Dek, habis dari mana kamu?" tanya bang Adit
"Habis pergi. Kenapa?"
"Itu si Fendy nyariin kamu."
"Nyariin aku? Terus sekarang dia dimana?"
"Pergi. Tapi nanti dia kesini lagi habis isya."
"Ohh ya udah, Zahra kekamar dulu ya. Bang, itu ada martabak dimeja makan." ucapku sambil menaiki tangga.
Dikamar, aku langsung mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Selesai mandi, aku berduduk santai di balkon kamar ku. Aku masih kepikiran dengan ucapan abang tadi. Fendy mencari ku? Untuk apa? Dan dia akan kembali setelah sholat isya. Apa ada yang dia bicarakan? Ah entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tentara Ku
AcakPerjalanan cinta yang tidak semulus oleh kebanyakan orang diluaran sana. Penasaran kan??? Yukk, di baca dan tambahkan diperpustakaan kalian! Jangan lupa vote and comment ya!