Dia Tentara Ku

Part 38

Kemarin, aku sudah memutuskan untuk menerima lamaran kak Rasyid.

Flashback on...

Sudah 2 hari ini aku menimbang tentang lamaran kak Rasyid. Aku sudah melaksanakan sholat malam dan meminta petunjuk dari yang maha kuasa. Setelah yakin, aku memutuskan untuk besok aku akan memberikan keputusan ku.

Whatsapp..

Assalamualaikum, kak.

Kak Rasyid
Iya, Ra. Wa'alaikumsalam. Ada apa? Tumben ngechat.

Hmm besok kakak dinas gak? Atau sibuk gak?

Kak Rasyid
Besok kebetulan kakak libur, Ra. Kenapa?

Besok bisa gak kita ketemuan?

Kak Rasyid
Oke-oke bisa kok. Mau jam berapa?

Jam 10 aja, kak. Bisa?

Kak Rasyid
Ohh ya sudah, besok kakak jemput ke rumah ya.

Eh gak usah, kak.

Kak Rasyid
Udah gak papa. Besok kakak yang jemput aja. Kamu tinggal siap dan tungguin aja ya.

Ohh ya udah deh. Makasih, kak.

Kak Rasyid
Iya, sama-sama. Ya sudah sekarang tidur gih! Udah malam juga kan.

Eh iya. Ya udah Zahra tidur ya. Assalamualaikum.

Kak Rasyid
Wa'alaikumsalam... See you tomorrow.

Read...

Pesan WA nya hanya kubaca kemudian aku matikan data seluler dan segera tidur.

~~~

Skipp

Sekarang aku dan kak Rasyid sedang ada di cafetaria yang ada di dekat mall.

"Jadi kenapa kamu ngajak kakak ketemuan, Ra?" tanya kak Rasyid. Aku masih gugup buat ngucapin keputusan nya...

"Hmm jadi begini kak--"

"Zahra, kakak tuh ada di depan kamu. Jadi kalau bicara biasakan tatap lawan bicara nya. Jangan nunduk kebawah. Memang nya kakak ada dibawah?"

Refleks aku langsung menegakkan kepalaku, "Hehe maaf, kak. Jadi Zahra mau kasih keputusan tentang la...lamaran kakak itu." ucapku.

"Terus keputusan kamu apa?"

"Hmmm... Ja...jaaadi Zahra terima lamaran nya, kak." seketika kak Rasyid tersenyum lebar saat mendengar ucapanku.

"Yakin?" aku mengangguk mantap.

Kak Rasyid menarik dan memegang tanganku.

"Terimakasih, Ra." ucap kak Rasyid dengan senyuman nya. Ahh senyum itu membuat aku luluh...

"Oke. Kalau gitu lusa kakak sama orang tua kakak akan datang kerumah kamu lagi." ucap kak Rasyid.

Flashback off...