"Kak!" ucapku memecahkan keheningan diantara kami berdua
Kak Rasyid sekilas menoleh kearahku, "Apa?"
"Kita mau kemana sih? Gak jelas deh arah nya"
"Sudah kamu diam dan duduk manis saja, nanti kamu juga tau"
Akhirnya, aku terdiam dan menatap kearah luar mobil. Tak lama ponselku berbunyi..
Bang Adit
Itulah nama yang tertera dilayar ponselku. Segera aku menggeser tombol hijau.'Hallo assalamualaikum, bang'
'Iya, wa'alaikumsalam. Adek, kamu dimana kabar nya?'
'Alhamdulillah Zahra baik. Abanh sendiri kabar nya gimana?'
'Abang juga baik, dek. Ohiya, tadi abang telfon ke Bunda katanya kamu gak ada dirumah. Emang nya kamu kemana?'
'Iya, aku gak dirumah. Aku lagi diajak jalan sama kak Rasyid'
'Hah?! Mau jalan kemana?'
'Gak tau, katanya rahasia'
'Tenang aja,Dit. Adik lu aman sama gua'
'Gila lu ya, Ras. Jam segini ngajak adek gua jalan'
'Hehehe sorry bro, lu santai aja kenapa sih. Jangan usah panik gitu lah, si Zahra aman sama gua. Gak bakalan gua apa apain'
'Bener lu ya! Awas sampe adek gua kenapa kenapa, nanti lu berurusan sama gua'
'Iyaiya'
'Dekk, hati hati ya. Bilang ke abang kalau dia berani macam macam sama kamu'
'Iya, Bang.'
'Ya sudah itu aja. Abang tutup ya. Rasyid, jagain adek gua!'
'Iyaiya bawel amat lu'
'Ya udah, assalamualaikum'
'Wa'alaikumsalam'Aku mengakhiri panggilan.
"Ra, Adit kapan pulang lagi?"
"Bulan depan kayak nya, kak. Itu juga kalau dia gak sibuk"
Tak lama sampailah ke tempat yang dimaksud kak Rasyid. Aku sangat asing dengan tempat ini. Aku turun dari mobil dan melihat indah nya pemandangan.
Aku terkagum oleh tempat ini, "Wahh indah banget.."
"Bagaimana? Suka?" tanya kak Rasyid
"Suka banget. Kakak tau aja tempat yang aku suka"
"Pasti. Jangan panggil aku Rasyid kalau tempat kesukaan kamu kayak gini aku gak tau" ucap nya membanggakan diri nya
"Ohiya, tau tempat ini dari siapa?"
"Dulu kalau lagi free aku sama teman temanku main kesini. Teman ku datang nya bersama dengan pasangan nya sedangkan aku hanya sendiri dan baru kali ini aku datang bawa cewek"
"Hahaha curhat, Pak. Maka nya cari gandengan nya dongg"
Tiba tiba kak Rasyid mengandeng tanganku.
"Ini. Sekarang ada gandengan nya walaupun belum dipastikan" ucap nya sambil menunjukkan tangan nya yg mengandeng tanganku
Aku buru buru melepaskan tangan nya, "Maaf kak bukan mukhrim"
"Hehe seharusnya aku yang minta maaf"
"Iya gak papa"
"Kak kesana yukk!" ajakku ketempat aneka gelang dan kalung
Kak Rasyid mengangguk dan mengikuti langkahku dari belakang.
"Kak, bagus gak?" tanyaku sambil menunjukkan sebuah gelang
"Bagus. Ini juga bagus,Ra" kak Rasyid menunjukkan kalung berbentuk love separuh
"Kakak mau gelang ini gak? Kita couplean gitu"
"Boleh. Kalung ini juga ya, jadu separuh hati aku ada dikamu begitu sebaliknya"
Aku terdiam mendengar ucapan kak Rasyid, "Hmm boleh deh"
Setelah membeli gelang dan kalung, kak Rasyid mengajakku tuk berfoto foto ditempat itu. Setelah berfoto, aku mengajak kak Rasyid tuk memakan bakso yg ada disana.
"Kak, jangan banyak banyak pake sambal nya. Nanti jadi mules lohh perut nya"
"Hehehe, gak papa. Kakak udah biasa, kakak kalau makan gak pedas kurang sedap"
"Terserah kakak deh, hati hati perut nya melilit ya" ingatku
Kak Rasyid dan aku menyantap bakso hangat yang ada dihadapan kami. Dari tadi aku memperhatikan kak Rasyid yg makan bakso ekstra pedas nya yg dia racik dengan sambal pedas, tapi kok tidak ada ekspresi pedas atau kepedasan nya? Aneh.
"Kak!"
"Hmm"
"Kakak gak kepedasan gitu?"
"Gak. Kenapa heran ya?"
Aku hanya menganggukkan kepala
"Nihh 1 keluarga kakak itu para pecinta pedas, jadi kalau ada makanan atau masakan yang tidak atau kurang pedas rasa itu kurang mantap di lidah" jelas nya
"Aku juga pecinta pedas tapi gila pedas nya gak seperti kakak"
"Yaa itu aku, jadi nanti kalau sudah jadi persit ku masak makanan yang pedas pedas ya"
Aku paling heran ketika kakak Rasyid sering menyebut 'calon persit' atau 'persit'.
Setelah menghabiskan bakso nya, aku dan kak Rasyid keliling melihat pemandangan setempat. Setelah keliling, kak Rasyid mengajakku untuk pulang kerumah karena waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Diperjalanan pulang, mataku terasa berat sekali. Pada akhirnya, aku memejamkan mataku.
![](https://img.wattpad.com/cover/154171900-288-k797313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tentara Ku
DiversosPerjalanan cinta yang tidak semulus oleh kebanyakan orang diluaran sana. Penasaran kan??? Yukk, di baca dan tambahkan diperpustakaan kalian! Jangan lupa vote and comment ya!