"Bang, bangun bang! Dah pagi ini..."
"Ergghh.. Apaan sih? Ganggu aja.." ucapku masih menutup mata ku
"Yee dasar kebo! Ayo bangun bang.. Dah pagi. Sarapan dulu, minum obat.. Ayolah bang! Abang ini mau balik apa nggak sih?" Aghi masih sibuk membangunkan ku dengan segala cara...
"Terserah ya, bang. Biar aja nanti tinggal bilang sama dokter nya supaya batalin pulang hari ini." mendengar kata pulang aku langsung membuka mata ku dan terduduk di atas ranjang rumah sakit
"Apa, Ghi? Coba ulangi?" Aghi menatapku kesal
"Giliran bilang balik aja cepet.. Dasar.." nyinyir nya
"Iya lah senang. Lagi pula siapa yang betah berlama-lama di rumah sakit?"
"Sudah-sudah ayo sarapan terus minum obat nya! Sore nanti baru pulang."∆∆∆∆∆∆∆∆
Sore ini aku pulang dari rumah sakit dibantu oleh rekan-rekan ku dan tentu nya Aghi, ia tidak pernah ketinggalan.
"Bang, istirahat sana gih! Besok abang harus tugas lagi." ucap Aghi
"Iya, Ghi. Terimakasih sudah merawat ku ya.."
"Sudahlah, bang. Kayak sama siapa aja. Sudah ah Aghi mau keluar dulu. Istirahat, bang." ucap Aghi sambil menutup pintu
Aku berusaha memejamkan mataku, namun hasil nya nihil. Aku menghelangkan nafasku dengan kasar.
Aku kepikiran tunangan ku, ya siapa lagi kalau bukan Zahra. Saat ini aku tidak bisa menelfon nya, karena tidak ada signal, jika ada signal itu pun harus manjat ke pohon yang tinggi.
Kira-kira sedang apa disana?
Apakah ia mengetahui kabarku jika aku tertembak dan dirawat?
Tidak, tidak. Ia tidak boleh mengetahui itu.
Kakak harap kamu baik-baik saja, Zahra. Tunggu kakak kembali dari tugas. Jaga diri mu disana.
Waktu akan bergulir dengan cepat.
Tunggulah aku dan jemputlah aku di bandara ketika ku kembali, dengan nyawa atau hanya nama saja.Kakak tidak bisa berjanji akan pulang dengan selamat, itu adalah resiko yang sangat berat. Tapi aku usahakan untuk kembali kepada mu dengan diriku yang selamat dan utuh.
"Assalamualaikum, Ras." salam rekan ku yang membuyarkan lamunan ku.
"Wa'alaikumsalam. Ada apa?"
"Tidak. Aku hanya ingin melihat kondisi mu. Bagaimana? Sudah membaik?"
"Alhamdulillah, sudah membaik. Mungkin besok aku akan langsung tugas lagi. Rasanya badan ku pegal-pegal karena tidak melakukan aktivitas yang biasa nya ku jalani."
"Iyalah. Kau ini sudah 5 hari di RS. Ohiya, sebentar lagi komandan akan datang untuk menjengguk mu."
"Baiklah."
Tak lama suara ketukan pintu membuyarkan lamunan ku dan Fahri, rekan ku. Fahri beranjak dan membukakan pintu. Nampak komandan ku dan beberapa rekan ku.
"Selamat malam." sapa komandan Michael
"Selamat malam, komandan. Terimakasih sudah menjengguk saya."
"Iya, tidak masalah. Bagaimana sekarang kondisi mu?" tanya komandan
"Siap, seperti yang komandan lihat, saya sudah membaik."
"Sudahlah tidak usah formal, biasa saja." aku mengangguk
Lama sudah komandan berbincang-bincang dengan ku. Setelah komandan ku pulang, aku memejamkan mataku dan meluncur kedalam alam bawah sadar ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/154171900-288-k797313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tentara Ku
RandomPerjalanan cinta yang tidak semulus oleh kebanyakan orang diluaran sana. Penasaran kan??? Yukk, di baca dan tambahkan diperpustakaan kalian! Jangan lupa vote and comment ya!