Part 11

6.1K 254 3
                                    

Aku memainkan ponselku sedangkan kak Rasyid, dia lagi menerima telfon dari tante Synta(mama kak Rasyid).

"Zahra!" panggil kak Rasyid

"Apa, kak?"

"Hmmm, kakak mau ngomong sesuatu sama kamu"

"Ohh silakan, ngomong aja."

Kak Rasyid mengambil nafas dalam dalam dan meraih kedua tanganku, "Zahra, kakak emang bukan cowo yang romantis atau sebagai nya. Tapi kakak juga manusia, kakak juga berhak mencintai seorang wanita. Maukah kamu menjadi calon persit kakak?"

Jlepp!
Apakah kakak sekarang sedang melamarku? Aku berpikir sejenak dan mengambil nafas dalam,

"Maaf kak, bukan nya aku menolak. Tapi aku masih ingin mengejar kuliah ku, aku masih ingin melanjutkan masa jenjang ku"

Kak Rasyid melepaskan tanganku dan menundukkan kepala nya.

"Maaf ya, kak" aku merasa bersalah pada kak Rasyid

Kak Rasyid mengangkat kepala nya dan tersenyum, "Tidak apa apa, Ra. Kakak tau, tapi izin kan kakak untuk mengenal mu lebih dekat ya"

Aku tersenyum dan mengangguk, "Kak Rasyid gak marah kan?"

"Yaa gak lah, Ra. Ya sudah, sekarang pulang yukk. Sudah jam 11.30 nanti kamu dicari Bunda kamu lagi"

"Ayo"

Aku dan kak Rasyid beranjak meninggalkan cafe setelah membayar minuman. Sampai dirumah, kak Rasyid pamit karena sudah ditunggu oleh Mama nya(tante Synta).

Dikamar, aku masih membayangkan perkataan kak Rasyid tadi. Aku tidak tau apakah dia sungguh mencintai ku atau tidak. Ahh sudah lah tak usah dipikirkan. Tak lama ponselku berbunyi, aku segera meraih ponselku. Kak Rasyid itulah nama yang kelap kelip di layar ponselku. Dengan cepat, aku menggeser tombol hijau.

'Hallo assalamualaikum'
'Wa'alaikumsalam, ada apa kak?'
'Tidak ada apa apa, hanya ingin menelfon kamu aja. Emang nya tidak boleh?'
'Boleh kok. Kakak sudah sampai dirumah?'
'Sudah. Ini sekarang lagi nemenin Mamaku belanja bulanan'
'Aduhhh anak yang berbakti mau nemenin Mama nya, jarang jarang lohh anak laki ikut mama nya belanja'
'Iya lah pasti berbakti. Oh iya, nanti malam sibuk gak?'
'Hmmm kayak gak deh, kenapa?'
'Temenin kakak keluar yukk'
'Yukk, asikk. Mau kemana?'
'Ada deh rahasia dongg'
'Ahh gak seru, masa rahasia'
'Hahaha lihat saja nanti malam ya, Ra. Nanti kakak jemput jam 19.00 ya, dandan yang cantik'
'Siap Letnan!'
'Wihhh semangat nya 45 tuhh. Ya udah, telfon nya kakak tutup ya. Sampai jumpa nanti malam, assalamualaikum'
'Oke. Wa'alaikumsalam'

Klik..
Aku mematikan panggilan secara sepihak. Aku meletakkan ponselku dan memejamkan mata ku.

"Ra... Zahra.." panggil Bunda sama mengetuk pintu kamarku

Aku mengusap mataku dan berjalan menuju pintu, "Ada apa, Bun?"

"Kamu baru bangun ya."

"Iya, Bun. Ngantuk banget."

"Ya sudah sekarang kamu turun gih dibawah!" perintah Bunda

"Mau ngapain, Bun? Emang ny ada siapa?" berondongku

"Itu lohh ada nak Rasyid dibawah, sudah 30 menit yang lalu ia sampai."

Hah?! Ada kak Rasyid? Bukan nya dia jemput jam 19.00 ya? Tapi kok jam 17.00 sudah ada dirumah?

"Ohh ya udah, nanti Zahra ke bawah. Tapi Zahra mau mandi dulu ya, Bun. Tolong bilangin 15 menit lagi aku turun" ucapku

Bunda senyam senyum tak jelas, "Ciee yang mau kencan ya" ledek Bunda

Dia Tentara KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang