54 - Alli Itu Kenzo

7.1K 277 13
                                    

Setelah seharian kemarin bersama Kenzo, Nay sedikitnya bisa mengingat masa kecilnya ia sempat ia lupakan bertahun-tahun lamanya.

Walaupun memang kemarin Nay sempat pingsan karena masih bingung sekaligus shock dengan apa yang Kenzo katakan. Namun, sekarang Nay sudah tidak bingung lagi dan merasa ia lebih baik sekarang karena Nay mendapatkan kembali ingatan masa kecilnya dulu walaupun hanya sedikit.

Kenzo lebih menyenangkan dibanding Kentara begitulah pendapat Nay. Kenzo jauh lebih humble, Kenzo juga bukan otoriter seperti Kentara, mereka memang kembar tapi, sifat keduanya jelas saja berbeda.

Nay tersenyum sendiri saat memandangi cermin rias sambil mengolesi lip balm pada bibirnya. Ya, Nay memang lebih suka menggunakan lip balm dibandingkan lipstick yang menurutnya warnanya terlalu mencolok itu.

"Hmmm, senyum mulu" goda Gema memperhatikan Nay

Nay langsung berbalik badan dan memandang Gema. "Gue inget semuanya sekarang," Nay terlalu berlebihan memang mengekspresikan bahwa ingatan masa kecilnya kembali

Gema malah menunjukkan ekspresi kaget dan sulit di mengerti oleh Nay. "Lo beneran ingat semuanya?"

Nay mengangguk senang. "Teman masa kecil gue bukan cuma Angga ternyata. Ada banyak Gem, ada bang Alli, bang Faris, ada bang Farid juga... Gue punya banyak abang angkat di Palangkaraya sana, heumm gue heran kenapa gue bisa ngelupain masa bahagia gue ya?"

"Lalu apalagi yang lo inget?" tanya Gema hati-hati

"Banyak. Heumm, yaudah ya gue mau pergi dulu. Bye Gem!" Nay tersenyum sambil menyemplangkan sling bag putihnya

"Nay," panggil Gema. "Apa dia benar-benar ingat semuanya termasuk bagian itu?" Gema mengusap wajahnya frustasi sambil mengacak rambutnya.

🍦

Nay akan memulai bekerja di kantor Allina Corp's hari ini, sebenarnya Nay juga bingung bagaimana akan memulainya karena ia bahkan tidak punya pengalaman sama sekali. Bahkan jika orang bilang menjadi model adalah pekerjaan justru bagi Nay berpose ria itu hanya sebagian aktifitasnya saja daripada ia bosan tidak melakukan hal apapun selain berkuliah.

Semua orang dari meja recepsionist memandanginya sambil tersenyum dan menyapanya. Membuat Nay merasa tidak enak.

Jelas tidak enak, karena mereka umurnya lebih tua dibanding Nay, sedangkan Nay baru 21 tahun. Apalagi ia juga pemegang separuh saham Allina Corp's yang masih membuat Nay tak percaya sampai detik ini.

"Ini kayak mimpi. Separuh saham disini punya aku... Heumm, it's so amazing," Nay tersenyum sambil memperhatikan kantornya sendiri

"Berpakaianlah yang sopan, Nona Iqbal," suara berat itu membuat Nay menoleh kemudian tersenyum.

"Maaf, ini hari pertama saya bekerja sir Callins. Saya mohon bimbingannya dan saya rasa pakaian saya cukup sopan hari ini," Nay memperhatikan pakaiannya saat ini

Kenzo mengulum senyum melihat tingkah polos Nay itu. Ya, pakaian mini dress berlengan panjang berwarna broken white diatas lutut, ditambah sepatu sneakers dan sling bag sebenarnya sudah cukup sopan menurut Kenzo.
Hanya saja ia ingin mengerjai Nay dihari pertama Nay bekerja!

"Lain kali saya tidak mau melihat anda berpakaian seperti ini lagi, gunakan lah pakaian formal Nona Iqbal setelah mendapatkan gaji pertama anda," Kenzo langsung meneruskan langkahnya

Nay cemberut sambil mengepalkan tangannya saking geramnya. "Bang Alli, tungguin Nay!" Nay segera berlari menyusul Kenzo yang akan memasuki lift.

"Jangan memanggil nama kecilku nona Iqbal!" Kenzo fokus menatap kedepannya tanpa memandang Nay.

My Ice Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang