Ozik yang panik langsung menghubungi geng Blueblood sahabat Nay agar menyusulnya ke rumah sakit membuat geng Blueblood tentu saja kaget tak percaya dengan apa yang terjadi pada sahabat mereka itu.
Ozik jujur saja merasa bersalah atas kejadian ini, kalau saja Sofie tidak hilang mungkin saja saat ini ia masih saja menggoda Nay tapi, semua sudah terjadi dan Nay kini berada di ruang UGD ditangani oleh team dokter.
Geng Blueblood datang berlarian menyusul Ozik dan jelas saja Ozik diberondong pertanyaan oleh mereka yang penasaran kenapa Nay bisa sampai celaka padahal sudah jelas bahwa mereka sudah mewanti-wanti Ozik atau siapapun yang deket dengan Nay untuk menjaga Nay segenap jiwa dan raga karena geng Blueblood takut hal yang sama beberapa tahun lalu terjadi lagi.
Mereka takut NAY KEMBALI KOMA. itulah penyebabnya kenapa mereka begitu mengkhawatirkan Nay karena dulu Nay juga pernah kecelakaan saat liburan semesteran 1 dan mengalami koma 55 hari lamanya... Dan tahukah dokter sebelumnya mengatakan apa?
Ya, kalau sampai Nay koma kembali itu berarti kecil kemungkinan Nay bertahan hidup mengingat waktu itu keadaan Nay yang sadar ditengah masa kritisnya walaupun sudah pemulihan tapi tetap saja rasa khawatir itu ada.
"Ya Tuhan selamatkan Nay" doa Icha menangis
"Nay gak papa Cha... Ok?" Asbi terus saja mensugesti pikiran Icha agar Icha tidak panik
"Bi, aku takut" lirih Icha
"Kalau sampai terjadi apa-apa sama Nay... Gue pastiin lo ke neraka lebih cepat dari yang lo duga Ozik" ancam Angga tajam
"Gue benar-benar gak tau ini bakal terjadi Nga" Ozik menyesal
"Jangan salahin Dad Ozik. Ini calah Sofie" lirih Sofie menangis
Geng Blueblood tentu saja heran dan saling pandang karena baru kali ini mereka melihat gadis kecil lima tahunan yang jelas asing menurut mereka. Mungkin, Nay lupa menceritakan pertemuannya dengan Sofie beberapa waktu lalu.
"Kamu siapa cantik?" tanya Gema tersenyum
"Sofia" jawab Sofie menghapus air matanya
"Kamu kenal kak Nay?" tanya Gema
Sofie mengangguk. "Kakak celamatin Sofie tadi Om... Jangan salahin Dad Ozik kayena ini cemua calah Sofie"
"Gak sayang. Ini bukan salah siapa-siapa" Icha langsung memeluk Sofie yang menangis ketakutan
Gema jelas ingat bahwa Sofie tadi memanggilnya 'Om' apakah ia terlalu tua bagi Sofie mengingat umurnya hampir 22 tahun bulan Februari nanti.
"Dia tadi manggil gue Om?" protes Gema pelan
"Anak kecil juga" kesal Asbi
Dokter keluar dari UGD membuat semua langsung menanyakan kondisi Nay saat ini dan Asbi yang selama ini menjadi kakak tertua bagi Nay tentu saja merasa Nay berada dalam tanggung jawabnya.
Dokter memberitahukan bahwa Nay kekurangan banyak darah apalagi stok darah dirumah sakit tidak tersedia golongan darah Nay yang cukup langka yakni AB+ membuat geng Blueblood dan Ozik bingung kemana ia harus mencari donor darah untuk Nay.
"Gue AB-" Ozik menyesal karena walaupun sesama AB dokter tidak menyarankan Ozik melakukan donor darah karena khawatir pada kondisi Nay malah akan lebih parah alangkah lebih baik jika sesama AB+
Geng Blueblood sama bingungnya karena setahu mereka hanya Mama Nay lah yang punya golongan darah yang sama dengan Nay yakni AB+ tapi, Mama Nay sedang di Indonesia bagaimana caranya mereka meminta Mama Nay kembali secepatnya pun rasanya percuma.
Asbi akhirnya mengambil keputusan darurat karena mengingat Nay sahabatnya yang kritis.
"Yaudah... Donorin aja darah lo buat Nay bang... Ini demi keselamatan Nay" Asbi mengambil keputusan terberat seumur hidupnya mengingat resikonya juga fatal bila Nay menerima darah yang berbeda golongan walaupun hanya beda - dan +
"Resikonya fatal Bi" tegur Al marah
"Fatal mana daripada kita kehilangan Nay hah?" bentak Asbi murka
"Ini menyangkut nyawa Nay Bi... Lo gak bisa ambil keputusan final kayak gitu" bentak Al
"Cukup! Cukup!" lerai Icha risih. "Nay kritis. Apa masih pantas kita debat? Pikirin caranya gimana kita dapat golongan darah AB+... Keluarga Nay semua di Indo gak akan mungkin juga kita minta nyusul percuma!"
"Resikonya kita tanggung bersama" tegas Asbi
"Resiko Nay koma gak bangun lagi gitu maksud lo hah?" bentak Angga kini emosi
"Yang penting Nay selamat!" bentak Asbi
"Cukup Nga, Bi... Cukup!" bentak Gema melerai dua sahabatnya
"Dia malah membiarkan Nay koma lagi" kesal Angga
"Bukan gitu maksud gue!" bentak Asbi
"Apa Nay bisa bertahan 5 jam lagi?" tanya Al frustasi
"Maksud lo?" tanya Gema
"Mama Nay sampai 5 jam lagi" sahut Al
"Kelamaan Al... Apa bisa Nay bertahan selama itu sedangkan Nay kehilangan banyak darah?" kesal Ozik
Di tengah perdebatan muncul sosok tak diundang ditengah-tengah mereka.
"Biar saya yang menjadi pendonor. Kebetulan golongan darah kami sama-sama AB+"
"Pak Kentara" panggil Icha kaget
Kentara Allandra Callins tamu tak diundang yang katanya pergi ke Amerika ternyata malah hadir di rumah sakit membuat geng Blueblood bingung.
"Bukannya bapak pergi ya?" tanya Al
"Jangan pikirkan itu yang penting Nay selamat" Kentara langsung menemui dokter dan ia bersiap mendonorkan darahnya untuk Nay
Tanpa Nay ataupun geng Blueblood ketahui sebenarnya Kentara tidak pergi kemana pun apalagi sampai ke Amerika sana. Itu hanya kebohongan Kentara saja dan selama ini ia mengawasi Nay dari jauh.
"Sial!" umpat Ozik kesal dan cemburu bagaimana mungkin ia membayangkan dalam darah Nay ada darah Kentara juga
Lupakan! Karena kenyataannya Ozik berpikir sejauh itu ia sebenarnya tidak sudi jika Kentara menjadi pendonor Nay tapi, mau bagaimana lagi mereka terdesak sampai akhirnya Kentara lah menjadi dewa penyelamat Nay.
Yuuhhuuu, triple update deh karena Nay kelamaan update *sebagai penebus rasa bersalah Nay guys... *berharapnya sih masih ada yang baca yaa...
Ok gimana sama chapter 20 ini guys? Suka? Penasaran? Atau bosen? *eh jangan dong hehe...
So, jangan lupa vote dan komentarnya ya guys, koreksi typo juga guys...
See you next chapter guys...
Salan hangat
Nay 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Dosen!
RomanceHanya curahan hati Nay yang mendapat dosen bimbingan layaknya es batu di kutub utara! Started : 14 April 2018 Finished : 05 November 2018