Paris, France 29 Jully 2018
Setelah satu bulan kejadian terbongkarnya penyamaran Kentara dan Kenzo, sejak itu pula Nay menutup rapat akses komunikasi dan memilih berlibur ke Indonesia untuk beberapa waktu sekaligus temu-kangen dengan sahabatnya yang ada Indonesia kemudian orang tua Nay mengajak liburan ke Paris untuk menghabiskan sisa liburan Nay itu.
"Sayang," panggil Anna menghampiri Nay di balkon apartement.
Nay menoleh kaget. "Mama, ngagetin aja deh,"
"Kamu tuh kenapa sih ngelamun? Cerita dong sama Mama. Dulu kan kamu sering banget cerita sama Mama tapi, sejak tinggal di Macau kamu gak pernah lagi cerita sama Mama," desak Anna.
Nay menghela napas. "Nay cuma butuh me time Ma,"
"Me time itu bukan ngelamun," ralat Anna
Nay mengendikkan bahunya sambil memainkan kertas origami di tangannya.
"Sarapan dulu gih, pagi-pagi jangan ngelamunin cowok dulu." Anna menoel hidung Nay.
"Iih siapa juga yang ngelamunin cowok!" elak Nay cemberut.
"Makanya ayo sarapan, kasihan Papa kamu tuh nungguin," ajak Anna.
"Iya iya," Nay melangkah malas mengikuti langkah Mamanya.
Di meja makan sudah terlihat Iqbal Papanya sedang meminum kopi sambil membaca koran.
"Tumben kamu udah bangun jam segini," ucap Iqbal melihat Nay duduk di meja makan.
Nay menghela napas. "Mau aja bangun pagi,"
"Biasa Pa, anak muda galau begini." Anna melirik jail kearah Nay.
"Siapa yang galau?" elak Nay sambil menuangkan sekotak susu pada gelasnya.
"Skripsi kamu tuh apa kabarnya?" tanya Iqbal
"Jalan bab 3," Nay sambil mengolesi selai ke rotinya.
"Nay, Papa sama Mama ngajakin kamu liburan ke Paris supaya kita bertiga bisa quality time tanpa adik-adik kamu itu," jelas Anna
Nay hanya ber-oh ria. Ya, pantas saja kedua adiknya Dhini dan Shasa tidak ikut apalagi karena memang kedua adiknya masih sekolah dan memasuki tahun ajaran baru.
"Nay, kamu cerita dong sama Mama dan Papa. Apa yang kamu alami? Kamu jangan jadi anak tertutup dong Nay. Kami jadi khawatir," keluh Anna.
Haruskah Nay menjelaskan semuanya kejadian sebulan lalu di Macau, tentang penyamaran Kentara dan Kenzo yang bertukar peran itu, tentang perasaannya yang dipermainkan kedua saudara kembar itu, tentang kekecewaaan namun, sulit melupakan!
Perasaan macam apa itu? Bahkan Nay sendiri tidak bisa memahami perasaannya.
"Nay," tegur Iqbal.
Nay terkesiap kaget sambil mengerjapkan matanya berulang-ulang. "Ya, masalah biasa."
"Masalahnya apa Nay?" desak Anna.
"Ya, skripsi doang!" Nay enggan menjelaskan.
"Kamu ingat ya, bulan September skripsi kamu sudah harus selesai! Papa gak suka kamu nunda-nunda skripsi kamu itu!" titah Iqbal.
Nay menghela napas. "What? September Pa? Pa, Nay aja baru jalan bab 3 itupun masih harus direvisi berulang-ulang sama pak Kentara, dia lagi ribetnya minta ampun," protes Nay.
"Kamu jangan malu-maluin Papa ya, kamu itu anak dosen masa kamu lama lulusnya? Minimal kamu itu udah sidang skripsi," ucap Iqbal tegas.
"Iya," sahut Nay malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Dosen!
Roman d'amourHanya curahan hati Nay yang mendapat dosen bimbingan layaknya es batu di kutub utara! Started : 14 April 2018 Finished : 05 November 2018