53 - Allina?

7.3K 299 17
                                    

Anna dan Iqbal orang tua Nay memang rutin mengunjungi Nay setiap sebulan sekali ataupun dua bulan sekali jika kedua orang tua Nay tidak sibuk.

Apalagi pernah beberapa kali Iqbal Papanya mengunjunginya dalam satu bulan bisa sampai dua kali saking overproctect nya pada Nay. Sejak awal Nay memutuskan untuk pergi pun, Iqbal sebenarnya tidak rela harus berpisah jauh dari Nay apalagi jarak Indonesia-Macau bukan seperti Jakarta-Bogor yang begitu mudahnya bolak-balik.

"Papa Iqbal sama Mama Anna sampe jam berapa?" tanya Asbi

Nay melirik jam tangan putih yang melingkar di pergelangan tangan kirinya itu. "Heumm, jam 13:00 Bi,"

"Camer datang nih," goda Gema

Nay langsung menoleh. "Bokap gue gak sudi punya menantu kayak lo koplak!"

Gema langsung pura-pura sedih seperti biasa mendramatisir keadaan. "Yang lo lakuin ke gue, JAHAT!"

Al yang biasanya tidak mudah tertawa kini tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya berbeda hal dengan Asbi dan Angga yang langsung menimpuk Gema dengan bantalan sofa.

"Papa Iqbal gak bakal menganggap lo menantunya!" kesal Angga

Gema memanyunkan bibirnya persis bergaya seperti perempuan yang sedang kesal. "Apa salah dan dosaku?"

"Dosa lo banyak!" Al tertawa sambil menimpuk Gema dengan bantal

"Heh, gue ini genius masa gak ada yang mau nerima gue jadi mantu sih? Papa Farid gak mau, Papa Iqbal juga gak mau terus apa Papa Arkan juga gak mau?" Gema melirik Asbi jail

"Maksud lo?" Asbi langsung memandang tajam Gema

Gema nyengir kuda sambil mengusap tengkuknya. "Ya, kali aja gitu kita bakal iparan Bi, kan gue nunggu Shabilla adek lo gede...hehe"

Asbi langsung saja melempar sebuah buku tebal kearah Gema membuat Gema meringis kesakitan karena buku itu tepat sekali mendarat mulus di wajahnya. "Di dalam mimpi lo kita bakal iparan!!!"

"Shabilla masih 7 tahun Gem, dasar pedofil!!!" umpat Al tertawa

Nay hanya tertawa melihat Gema kini menjadi sasaran amukan Asbi si ketua geng, lagian salah Gema sendiri mengatakan 'akan menjadi ipar Asbi' yang Nay pastikan itu hanya mimpi saja bagi Gema karena mana mungkin seorang Asbi yang super duper perfectsionist itu akan mengizinkan Gema menjadi bagian dari keluarga Awwalun, keluarga yang sejuta aturan dan tidak sembarang orang bisa bergaul dan berteman dengan keluarga itu.

Geng Blueblood tentu saja termasuk beruntung bisa berteman, bergaul dan bersahabat dengan Asbi ini.

Menjadi sahabat Asbi saja seharusnya Gema bersyukur, harapan Gema terlalu tinggi untuk bisa masuk ke keluarga Awwalun itu pikir Nay sendiri.

Bunyi notifikasi membuat Nay menghentikan tawanya dan langsung memeriksa pesan yang ternyata dari Papanya itu.

My Daddy : Papa udah sampai, nanti kita ketemu di kantor Allina Corp's jam 2 siang.

Me : kok di sana sih Pa?

My Daddy : Papa tunggu disana!

Me : ok Pa, see you

Nay menghela napas ketika Papanya memintanya datang ke kantor Allina Corp's, Nay menduga pasti Papanya akan bekerja sama dengan perusahaan itu, tidak cukupkah Papanya bekerja sama dengan Awwalun group dan Adrians Cooperation saja? Pikir Nay sendiri pusing.

"Kenapa?" Angga sudah tiba-tiba duduk di sebelah Nay

Nay memandang Angga. "Allina Corp's itu perusahaan apaan sih?"

My Ice Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang