-Seperti sebuah permainan dimana sebuah keegoisan menjadi acuan sedangkan perasaan menjadi taruhan- Nastiti Adha Iqbal
🍦
Kentara yang melihat Nay berjalan menuju ke starbucks langsung saja mengikuti Nay tanpa Nay ketahui.
Di satu sisi Nay merasa aneh karena seperti ada yang mengikuti langkahnya, feeling Nay sangat tajam bahkan orang berada jaraknya 50 langkah darinya saja ia tahu apalagi sekarang yang mungkin hanya sepuluh langkah saja.
"Kayak ada yang ngikutin," Nay menoleh kanan dan kiri memperhatikan sekitarnya dimana banyak orang berlalu lalang
Kentara tersenyum memperhatikan Nay sambil memasang kacamata hitamnya. "Kalau Kenzo bisa nyamar jadi aku, kenapa aku gak bisa nyamar jadi Kenzo?" Kentara kemudian mendekati Nay dan menutup mata Nay
"Siapa nih?" tanya Nay kaget melepaskan tangan seseorang yang sudah menutup matanya dan kemudian menoleh. "Bang Alli, sumpah ini gak lucu!"
Kentara tertawa pelan. "Kamu ngerasa kalau saya ikutin?"
"Yaiyalah. And i think pencopet atau sejenisnya!" kesal Nay memutar bola matanya
"Kamu mau kemana?" tanya Kentara
"Starbucks, biasa ketemu sama sesuatu yang paling membahagiakan," sahut Nay tersenyum
"Red velvet latte," tebak Kentara tertawa pelan
Nay tertawa. "Ya, dia sesuatu yang membahagiakan."
"Come with me," Kentara menggulurkan tangannya
"Dengan senang hati," sahut Nay menerima uluran tangan Kentara
Nay sama sekali tidak curiga bahwa sebenarnya kini Kentara menyamar menjadi Kenzo. Hanya dengan menyamar menjadi Kenzo lah Kentara bisa mendekati Nay karena kesalahpahaman Nay waktu itu yang menduganya punya anak bersama Harly.
Kentara juga ikut memesan Red Velvet Frapucinno dan Red Velvet cake agar sama dengan Nay walaupun sebenarnya ia kurang menyukai minuman dingin dan makanan manis itu.
"Kamu inget gak waktu kecil dulu?" tanya Kentara
Nay sambil mengunyah Red Velvet cake nya menoleh pada Kentara di sampingnya. "Apa?"
"Kamu_" Kentara berjeda beberapa detik sambil menyingkirkan anak rambut di wajah Nay. "Kamu selalu nangis saat saya tinggalkan," Kentara tersenyum
Nay mengendikkan bahunya. "Gak inget! Lagian buat apa aku nangisin bang Alli?"
"Gak tahu, kan yang nangis kamu," geram Kentara mengacak-acak rambut Nay
Nay menghela napas kemudian menghadap Kentara. "Aku berharap bang Alli bisa baikan sama pak Kentara. Seinget aku dulu kalian akur, iya kan? Maybe, gak banyak yang aku bisa inget. Tapi, apa salahnya kalian baikan?"
Kentara tersenyum. "Kamu masih ingat ada gelang yang saya kasi?"
Nay mengernyit heran. "Gelang? Gelang apa?"
"Yaudah kalo gak inget gak papa, jangan dipaksa!" Kentara tersenyum sambil mengusap kepala Nay
Nay memperhatikan Kentara. "Kok Kenzo beda ya? Apa cuma perasaan aku aja?"
"Kamu mikirin apa?" tanya Kentara
Nay menggeleng. "No! Aku gak mikirin apa-apa kok. Cuma i'm hungry" Nay beralibi sambil memegang perutnya
Kentara tertawa melihat kepolosan Nay. "Yaudah kamu pesen gih,"
"Double beef burger ya, pleasee." Nay menunjukkan puppy eyes nya
![](https://img.wattpad.com/cover/145105482-288-k250809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Dosen!
RomanceHanya curahan hati Nay yang mendapat dosen bimbingan layaknya es batu di kutub utara! Started : 14 April 2018 Finished : 05 November 2018