Setelah meninggalkan Harly dan Kenzo di caffe, Kentara pun mengajak Nay ke pantai membuat Nay sebenarnya bingung mereka harus ke pantai yang lokasinya lumayan jauh dari pusat kota.
"Ngapain harus ke pantai sih?" tanya Nay bingung saat mobil Kentara berhenti.
Kentara tersenyum. "Mau aja sih, berhubung saya masih ulang tahun jadi, gak ada salahnya kan?"
"Ken, aku malah gak tahu ultah kamu jadi aku gak ada nyiapin apa-apa," keluh Nay.
"Gak papa. Ayoo turun," ajak Kentara kemudian keluar dari mobilnya.
Nay ikut turun kemudian menyusul Kentara yang sudah berjalan terlebih dahulu menuju pinggir pantai.
"Definisi kamu tentang pantai?" tanya Kentara kemudian merangkul Nay di sebelahnya.
Nay memandang lurus kearah pantai kemudian menghela napas. "Indah tapi, gak akan pernah bisa memiliki,"
"Saya lihat, kamu sudah memiliki semuanya. Pintar, cantik, pandai bergaul, bahkan kamu bisa membuat orang-orang disekitar kamu bahagia, kasih sayang secara utuh dan lengkap, apalagi yang kurang?" Kentara menatap Nay intens.
Nay mengendikkan bahu. "Gak semua yang perfect itu terlihat perfect."
Kentara memandang Nay dengan tatapan bingung.
Sementara Nay berjalan tiga langkah ke depannya sambil terus menatap pantai. "You must know, waktu SMA aku pernah ingin mengakhiri hidup aku, karena aku benar-benar gak sanggup sama kenyataan." Nay menghela napas berat.
Sementara Kentara terus memperhatikan Nay.
"I think, Tuhan itu gak adil. Aku selalu dikasi cobaan kehilangan dan kehilangan sampai aku benar-benar lelah but, setelah beberapa bulan aku lulus SMA... Aku nemuin bayi yang bahkan masih ada darahnya, disitu aku sadar betapa bersyukurnya aku hidup selama ini, aku masih punya Papa dan Mama sedangkan bayi itu bahkan gak inginkan sama orang tuanya. Aku juga sadar semakin banyak aku merasa kehilangan, hati aku semakin kuat tapi, aku juga capek, aku juga sempat bertanya sama diri aku sendiri... 'Sampai kapan kehilangan terus?' sampai sekarang gak pernah terjawab," Nay setengah tertawa.
"Aku mau jawab sekaligus bertanya," Kentara kemudian menghampiri Nay membuat Nay menoleh.
"Apa?" tanya Nay bingung.
"You want to happy ending with me?" tanya Kentara sambil menyodorkan sekotak cincin pada Nay.
"Pak Kentara," panggil Nay gugup sekaligus tak percaya.
"Saya mungkin gak bisa seperti Papa kamu yang selalu memanjakan kamu dengan materi tapi, saya mau kamu menjadi istri saya, ibu dari anak-anak saya lantas kita bahagia dengan cara kita berdua." Kentara menatap Nay intens.
Nay speechless.
"Nay, you want to happy ending with me?" tanya Kentara sekali lagi sambil memegang tangan Nay.
"Ken," Nay langsung memeluk Kentara.
"Apa?" tanya Kentara masih bingung.
Nay tersenyum kemudian memejamkan matanya. "I want,"
Kentara tersenyum mendengarnya. "Apa?"
Nay melepaskan pelukannya. "Saya bukan tv yang bisa siaran ulang pak,"
Kentara tersenyum kemudian memeluk Nay. "Iya, saya dengar kok tadi."
"Ih! Nyebelin," kesal Nay memukul pelan dada Kentara.
"Saya memang sengaja bersikap menyebalkan supaya kamu ingat saya terus," goda Kentara.
Nay melepaskan pelukan Kentara. "Receh banget sih, pak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Dosen!
RomanceHanya curahan hati Nay yang mendapat dosen bimbingan layaknya es batu di kutub utara! Started : 14 April 2018 Finished : 05 November 2018