Asbi, Angga, Icha dan Gema bersiap-siap mengemasi kopernya untuk pulang ke Indonesia selama satu minggu lamanya karena mereka merindukan orang tua mereka masing-masing sedangkan Al karena sudah tidak punya orang tua lagi ia lebih memilih menjaga Nay saja di apartement karena Nay masih ngotot belum mau pulang ke Indonesia padahal orang tua Nay sudah beberapa kali mendesak Nay agar mau pulang tapi, Nay masih belum yakin akan kembali ia takut bayangan masa lalu kembali menghantuinya.
Nay akui ia mencintai negaranya itu walaupun ia berdarah campuran, bagi Nay Indonesia adalah surganya dunia tapi, mengingat kejadian hampir dua tahun lalu Nay belum siap kembali kesana makanya ia memilih Macau sebagai tempat menenangkan diri dan diikuti oleh kelima sahabat setianya itu.
"Baek-baek lo berdua yah. Jangan macem-macem! Lo Al jagain Nay jangan sampe lecet" pesan Asbi sudah mewanti-wanti Al
"Siap" sahut Al
"Lo juga Nay jangan selebor, jangan ceroboh kalo mau pergi kasi tau Al biar Al aja nganterin lo, atau kalo mau masak biar Al aja yang masak selama kami berempat pergi" wejangan Asbi sudah bosan Nay mendengarnya sejak seminggu sebelum keberangkatan
"Hmmm" dehem Nay
"Nay, gue udah belanja stok kulkas... Pandai-pandai hidup aja ya lu berdua Al hehe" pesan Icha
"Hati-hati ya Nay" tambah Angga
"Kamu yang harusnya hati-hati Nga" sahut Nay
"Aku pastiin cepetan pulang kok. Jangan kangenin aku ya" goda Angga
Nay menggeleng. "Gak bakal. Kan tiap malam bakal video call'an"
"Jiaahhh" goda Gema
"Yaudah kami harus ke bandara. Kalian baek-baek ya kami tinggalin seminggu... Al pantau Nay terus" pamit Asbi
"Siap bos Awwalun" sahut Al
"Lu gak mau ikut anterin kita ke bandara Nay?" tanya Gema
Nay menggeleng. "Harus banget gitu nganterin trus gue mewekkan disana sambil bilang 'guys jangan ninggalin gue... Gue takut... Please don't leave me' gitu maksud lu?"
"Lu makin hari makin sensian aja. Kenapa sih sama lu?" kesal Gema
"Udah udah... Kuy lah berangkat" lerai Icha sambil menyeret kopernya
"Nay, gue anterin mereka dulu. Tunggu disini sampe gue balik" pesan Al
"Siap" sahut Nay lalu mengunci pintu apartementnya setelah kelima sahabatnya keluar
Nay langsung meloncat ke sofa empuknya lalu menghidupkan laptopnya dan mengambil sebungkus besar snack keripik kentang kesukaannya itu.
"Nah kalo gini hidup gue aman" ucap Nay tersenyum sendiri sambil menonton drakor
Bell apartement Nay berbunyi membuat Nay berdecak kesal dengan siapa tamunya itu tapi, kekesalan Nay jadi hilang saat melihat di intercom ada Ozik mantan pacarnya datang ke apartementnya membuat Nay langsung membukakan pintu.
"Hai my ex girlfriend" sapa Ozik langsung saja masuk ke apartement Nay sambil membawa dua botol minuman soda dan sekantong cemilan
"Siapa yah?" Nay pura-pura tidak tau
"Mantan goals" sahut Ozik pede lalu duduk di sofa dan melihat ke layar laptop Nay. "Nonton?"
Nay mengangguk dan duduk disebelah Ozik. "Baru juga nonton lima menitan eh ada tamu tak di undang layaknya 'om jaila' datang tak dijemput pulang tak diantar"
Ozik tertawa sambil mengacak pelan rambut Nay. "Kakak udah stok cemilan kamu, sekalian belanja isi kulkas katanya isi kulkas kamu menipis kan?"
"Ah baik banget sih mantan gue ini... By the way ini gak bayar kan? Kali aja gitu kakak sambilannya mas-mas jastip" ucap Nay
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Dosen!
RomanceHanya curahan hati Nay yang mendapat dosen bimbingan layaknya es batu di kutub utara! Started : 14 April 2018 Finished : 05 November 2018