Part 5 - Nyebelin!

60.4K 2.5K 10
                                    

Dea merasa perutnya ditindih oleh sesuatu yang berat. Perlahan ia membuka matanya dan sosok pria dengan hidung mancung dan berrahang tegas yang pertama kali dilihatnya. Lengan kokoh Nathan melingkar di perutnya.

Dea mengamati setiap inchi wajah pria yang kini berstatus suaminya itu. Pria dihadapannya ini tidak bisa dibilang tampan, melainkan sangat tampan. Bagaimana bisa pria setampan ini menikahi dirinya yang hanya gadis biasa dan tidak cantik?
Bagaimana bisa pria sesempurna ini mencintai dirinya dengan sangat?

Tanpa sadar, tangannya terulur menyentuh rahang Nathan yang masih terpejam. Perlahan Nathan mengerjab karena sentuhan Dea.

Nathan tersenyum mendapati Dea lah yang pertama kali dilihatnya saat bangun tidur. Semua masih terasa mimpi baginya. Melihat itu Dea, langsung menarik tangannya. Ia malu sekali karena ketahuan menyentuh wajah Nathan.

"Pagi, Dee."

"Maaf." Nathan tersenyum melihat istrinya gugup.

"Bisa lepaskan aku? Ini hari pertamaku kuliah." Cicit Dea pelan.

"Memang aku kenapa?" Tanya Nathan dengan wajah sok polos.

"Tanganmu menghalangiku, mas."

"Bisa kamu ulangi?" Dea menatap bingung ke arah Nathan.

"Kamu memanggilku apa?"

"M-mas?" Jawab Dea ragu.

"Iya, panggil aku seperti itu. Aku menyukainya." Nathan melepaskan pelukannya dari tubuh Dea dan duduk di tempat tidur, begitu pun Dea.

Perlahan ia menangkup wajah Dea.
"Kenapa ini merah sekali?" Goda Nathan saat melihat wajah Dea sudah bersemu. Dea mengalihkan wajahnya, namun secepat kilat Nathan meraih dagu Dea. Nathan mendekatkan wajahnya pada Dea. Melihat gelagat suaminya, Dea pun terbawa suasana dan memejamkan matanya.

Hingga tak lama, Dea mendengar suara tawa. Dea membuka matanya dan melihat Nathan sedang menertawakan dirinya.

Dea benar-benar malu sekaligus kesal karena sudah dikerjai suaminya. Lagipula, apa yang ia harapkan? Nathan akan menciumnya? Oh, Dea sangat malu, malu pada dirinya sendiri juga pada Nathan. Dan lihat, bahkan pria itu masih terus menertawakan dirinya.

"Nyebelin banget sih!" Ucap Dea kesal kemudian bangkit dari ranjang dan bergegas memasuki kamar mandi.

***

Hening. Begitulah suasana mobil yang dikendarai Nathan sejak ia pergi dari rumah. Dea yang duduk disampingnya hanya diam memandang ke luar jendela. Ia sedang merajuk dan mendiamkan Nathan karena ulah suaminya itu begitu menyebalkan.

"Dee, sampai kapan kamu diam seperti ini? Maafkan aku yaa?" Bujuk Nathan begitu mobilnya sudah berhenti di depan kampus Dea.

Nathan meraih tangan Dea, juga mengarahkan dagu gadis itu agar melihat ke arahnya.

"Aku mau masuk dulu." Ucap Dea mengabaikan bujukan Nathan kemudian meraih tangan suaminya itu lalu menciumnya. Seperti yang mamanya bilang, sebagai istri harus patuh pada suami. Dan well, meskipun ia sedang kesal pada Nathan, bukankah ia harus tetap patuh?

Dea keluar mobil meninggalkan Nathan yang masih terpaku karena sikap Dea beberapa saat yang lalu.

Secepat kilat Nathan keluar mobil dan mengejar Dea.

"Apa?" Tanya Dea saat Nathan menahan tangannya.
"Maafkan aku Dee."

"Iya." Jawab Dea acuh.

"Sayang, lihat aku." Pipi Dea sudah memerah karena panggilan Nathan. Perlahan Dea melihat ke arah Nathan.

Married with Old ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang