Happy Reading ❤️
Semua hal harus diputuskan seperti apa jalan keluar untuk kedepannya. Entah tepat atau tidak, manusia hanya bisa berharap hal baik dari pilihan yang diambil.
Dea sedang mengemasi pakaian kedua anaknya ke dalam dua koper lucu milik mereka. Sebelumnya ia sudah mengemas semua barang-barang miliknya terlebih dahulu.
Tangannya tetap sibuk menata pakaian juga mainan Saga dan Skyla. Tetapi pikiran dan hatinya saat ini sedang berdebat sengit. Pikirannya seolah menginginkan untuk membatalkan semua niatnya. Tetapi hatinya bersikeras untuk tetap melakukan apa yang memang harus dilakukan.
Hingga suara ketukan pintu menghentikan aktivitasnya. Oma tampak berjalan memasuki kamar milik Saga dan Skyla.
"Sudah selesai, Nduk?"
Dea mengangguk. "Hampir, Oma."
Oma Putri mengambil tempat di samping Dea. "Oma sedih kamu mengambil keputusan ini, tetapi Oma bahagia karena Oma ingin kalian bahagia."
"Doakan Dea ya, Oma."
"Iya Nduk, Oma selalu mendoakan supaya kalian semua bahagia seterusnya."
Dea mengangguk kemudian memeluk Omanya erat.
"Terima kasih, Oma."
Tak berapa lama, semua barang-barang miliknya dan kedua anaknya telah tertata rapi di teras rumah.
"Mama, kita mau kemana?" Tanya Saga yang tampak meneliti deretan koper yang bahkan besar tubuhnya kalah dari koper-koper itu.
"Kita mau pulang sayang." Jawab Dea sambil mengusap rambut Skyla yang berdiri di sampingnya memeluk boneka beruang kesayangannya.
"Rumah kita kan disini. Pulang kemana?"
"Kita pulang ke rumah papa, Sayang."
"Papa?!! Kyla ketemu papa?? Yeayyy, Kyla ketemu Papa. Kyla ketemu Papa!!!" Skyla langsung bersorak girang sambil mengangkat kedua tangannya.
"Kyla senang?"
Gadis kecil itu mengangguk lucu. "Kyla senang banget, Ma."
"Saga senang ketemu papa?"
Bocah laki-laki itu melihat ekspresi mama yang terlihat bahagia. Lalu dia tersenyum dan mengangguk. "Saga senang, Ma."
"Rumah Papa jauh, Ma?" Tanya Skyla masih dengan ekspresi berbinar.
"Iya sayang, nanti kita naik pesawat."
"Wahh, asyik!!! Abang, nanti kita naik pesawat. Yeayyy!!!" Skyla semakin girang. Gadis kecil itu bahkan lari-larian saking bahagianya.
Melihat itu Dea tersenyum. Rasanya ia sangat bahagia, ia merasa tidak salah mengambil keputusan. Terlebih melihat kedua anaknya juga bahagia.
"Abang, sini."
Saga yang sedari tadi mengawasi gerak sang adik mendekat ke arah ibunya.
Dea memangku Saga kemudian mendekapnya erat.
"Abang senang, kan?"
"Mama senang?" Tanya bocah itu. Alis Dea terangkat sebelah.
Ia paham maksud pertanyaan Saga. Bocah itu terlalu mencintai dirinya sampai apapun yang dilakukannya pasti beralasan agar membuatnya senang atau tidak membuat dirinya sedih.
Hatinya sedikit tercubit mengetahui hal ini. Seharusnya anak seusia Saga dan Skyla hanya tahu bermain dan bersenang-senang. Bukan terlalu memikirkan dirinya seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/162873475-288-k439415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Old Man
RomanceDeandra Karenina, gadis 18 tahun yang baru lulus SMA dua bulan yang lalu itu benar-benar terkejut ketika Sang Ibu mengatakan ia akan menikah. Dea, begitu gadis itu biasa dipanggil, bahkan tidak kenal siapakah orang yang akan menikah dengannya. Dan l...