Part 44 - 3 Anak

17K 917 51
                                    

Happy Reading ❤️

"Masalahnya Stelin kritis, Nath."

Samar-samar Dea mendengar nama seseorang dalam percakapan Nathan dan keduanya kompak menoleh ketika melihat Dea berdiri di ambang pintu.

"A-aku ganggu, ya?"

"Papa!!!" Skyla langsung berlari menghampiri papanya.

Saga pun ikut menyusul sang adik.

"Kami nggak ganggu, kan?" Tanya Dea lagi karena tak mendapat jawaban dari kedua pria itu.

"Nggak kok, sayang."

Dea mengangguk paham kemudian mendekati suaminya dan duduk di sofa, di seberang Reihan yang masih diam.

"Tadi aku denger ada yang kritis. Siapa yang kritis?"

Mendengar pertanyaan sang istri Nathan diam sambil melirik Reihan. Begitu pun Reihan.

"Saga, sini duduk sama uncle." Saga menurut dan berjalan ke arah Reihan.

"Itu..." ucapan Nathan terhenti.

"Kamu dengerin dulu, jangan salah paham dulu, oke?"

Dahi Dea berkerut tapi tetap mengangguk.

"Stelin. Dia..."

"Dia kenapa?" Tanya Dea penasaran.

Nathan menghembuskan nafas berat. "Stelin kecelakaan, cukup parah, dan dia kritis."

"Astaga! Terus keadaan anaknya gimana?"

"Rei, jelasin."

"Kenapa nggak lo aja sih?!"

"Udah lo aja."

"Lucas masih dirawat. Dia selamat dan terluka gak terlalu parah."

"Yang jagain dia siapa?"

"Tadinya sih aku yang jaga, tapi sekarang dijaga sama asisten."

"Nanti kita kesana ya, Mas?"

"Maksud kamu, sayang?"

"Kita temenin Lucas. Kasian dia sendirian."

"Kamu nggak marah?"

"Kenapa aku marah?"

"Lucas kan anaknya Stelin."

"Ya terus kenapa? Udahlah, mending kamu cepat makan sama anak-anak. Nanti kita kesana."

Nathan masih tidak percaya dengan ucapan istrinya. Ia tidak menyangka istrinya peduli dengan Stelin bahkan Lucas.

Tidak hanya Nathan, Reihan pun juga tidak habis pikir. Dalam hati ia sudah was-was sendiri kalau akan ada perang dunia ketiga. Ia sudah menyiapkan mental sejak tadi. Ia bahkan sudah memikirkan hal apa yang harus dilakukan ketika perang terjadi, yaitu menyelamatkan putra mahkota dan putri kerajaan, eh maksudnya si kembar.

"Bang Reihan udah makan siang?"

"Udah kok, De."

"Kamu kenapa perhatian sama Reihan. Aku suami kamu lo, De."

"Astaga mas, cuma tanya doang. Jangan mikir macem-macem, deh."

"Saga, Kyla makan yang pintar, ya."

"Iya, Mama." Jawab keduanya sambil memakan makanannya.

"Bang Rei, sudah menghubungi orang tua Stelin?"

"Sudah. Tapi mereka nggak bisa secepatnya kesini. Mereka akan ke Indonesia sekitar satu minggu lagi."

Married with Old ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang