Part 48 - Permasalahan Dania

17.1K 605 24
                                    

Dea melajukan mobilnya menyusuri jalanan siang itu. Ia sudah menyelesaikan kelasnya pagi ini. Saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju sekolah anak-anaknya.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas kurang lima belas menit, jam dimana biasanya Saga dan Skyla pulang sekolah. Sedangkan Lucas, pulang tiga puluh menit setelahnya.

Tak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai Dea sudah memasuki halaman area parkir sekolah itu.

Ya, memang setelah ia mulai aktif kuliah lagi, Nathan memang telah memberi izin kepada dirinya untuk membawa mobil sendiri tanpa sopir. Karenanya Dea sangat senang, karena tak lagi merasa terkekang.

Usai memarkirkan mobilnya, ia segera berjalan menuju kelas Saga dan Skyla. Biasanya kedua anaknya akan menunggunya sembari bermain di beberapa permainan yang disediakan sekolah. Lagipula, nanti ia juga masih akan menunggu  Lucas selesai kelas.

Senyum Dea mengembang begitu melihat kedua anak kembarnya yang sedang bermain ayunan. Ia tak perlu khawatir, karena ada guru pendamping yang mengawasi anak-anak yang sedang bermain.

"Selamat siang Bu Dea," sapa guru pendamping kedua anaknya.

"Selamat siang Bu, terima kasih sudah mendampingi Saga dan Skyla."

"Iya Bu, saya senang menemani mereka."

"Bagaimana perkembangan Saga dan Skyla Bu?"

Guru muda itu tersenyum lalu berkata, "mereka benar-benar anak yang cerdas. Keduanya bisa menerima materi di kelas dengan baik. Interaksi bersama dengan teman-temannya pun sangat baik. Baik Saga maupun Skyla tidak segan membantu teman yang kesulitan. Tetapi yang membuat saya kagum, kedua putra Putri ibu saling menyayangi satu sama lain, saya melihat Saga selalu mengawasi Skyla di kelas."

"Syukurlah Bu, kalau Saga dan Skyla baik selama di sekolah. Memang sejak kecil Saga dan Skyla saling melindungi Bu, mungkin karena keduanya saudara kembar."

"Mama!"

Obrolan keduanya terhenti begitu mendengar suara Skyla. Dea melihat kedua anaknya tengah berjalan ke arahnya.

"Kyla kok tasnya nggak dibawa sendiri?"

Skyla menyalami Dea dan juga guru tersebut. "Kyla capek Ma."

"Kasihan Abang dong kalau bawa tas Kyla juga."

"Abang mau kok Ma," jawab Skyla tetap tak merasa bersalah. Memang selalu saja ada tingkah lucu dari  keduanya.

"It's okay Mama. Abang kuat."

Dea langsung tersenyum mengusap puncak kepala Saga. "Hebat!" puji Dea sembari mengambil tas Skyla.

"Kyla udah bilang makasih sama Abang?"

"Belum," Skyla menggeleng. "Hehe, lupa Ma."

"Bilang dulu sama Abang."

"Makasih ya Abang," ucap Skyla lucu.

"Iya, sama-sama."

Dea tersenyum. Senang melihat anaknya rukun seperti itu.

"Mau tunggu Abang di kantin apa mau main dulu?" tawar Dea.

"Mau main dulu boleh Ma?" jawab Saga menjawab pertanyaan Dea.

"Boleh."

"Yeay!"

Keduanya langsung berlari kembali bermain.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya Bu?" pamit guru pendamping tersebut.

"Iya Bu, terima kasih."

"Sama-sama Bu. Saya senang menemani anak-anak lucu seprti Saga dan Skyla."

Married with Old ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang