Part 10 - Thanks

34.5K 1.7K 30
                                    

Semoga kalian suka 😘 Happy reading guyss

"Hmm." Nathan berdehem berusaha membuyarkan lamunan gadis yang kini duduk di sampingnya, namun usahanya gagal. Gadis itu tampak tersenyum dengan tatapan fokus ke jalan raya.

"Apa jalanan itu terlihat lebih menarik dari suamimu yang tampan ini?" Pertanyaan Nathan berhasil menarik Dea pada kesadaran.

"Hehe. Aku sangat sangat bahagiaaaaa sekali. Aku senang sekali mas. Berkat mas aku bisa membuat dosen itu menahan malu. Makasih ya mas." Ucap Dea sambil memeluk lengan kiri Nathan yang sebelah kiri.

"Apakah ini berhubungan dengan tugasmu?" Dea mengangguk dan masih tersenyum.
"Apakah kamu mendapat nilai bagus?" Mendengar itu Dea melepaskan pelukannya dan kini wajahnya kembali kesal.

"Aku tidak tau." Jawab Dea lesu.

"Lantas?"

"Aku diancam mengulang semester depan," jawab Dea.

"Bagaimana bisa?" Dahi Nathan berkerut.

Flackback on

Dea duduk dengan kepala menunduk di hadapan seseorang yang ia yakini sedang menatapnya. Ia bergegas menemui orang tersebut beberapa detik setelah ia menerima panggilan dari orang itu. Siapa lagi kalau bukan orang yang sedari tadi membuat Dea kesal, ya Davin Mahesradi.

Ia masih ingat betul kalimat yang diucapkan pria itu ketika meneleponnya tadi.

"Halo."

"Deandra Karenina?"

"Iya, saya. Ini siapa ya?"

"Bisa kamu pertanggungjawabkan tugas kamu? Saya tunggu di ruangan saya sekarang kalau kamu tidak ingin mengulang semester depan."

Dan tut... tut... tut...

"Pak David? Halo Pak." Dea menatap layar ponselnya dengan wajah shock. "Anjir, dimatiin. Emang semena-mena tuh dosen."

"Pak David telefon lo? Sumpah demi apa lo?!" Tanya Dania dengan wajah berbinar.

"Iyaa. Gue rasa tuh dosen emang suka banget cari masalah sama gue. Curiga nih gue kalo tuh dosen fans gue atau malah dia naksir sama gue?"

"Mimpi aja sono!" Jawab Dania sambil melepar tisu kotor bekasnya ke arah Dea.

"Yee sirik aja lu. Udahlah bye!"

"Eh, mau kemana lo?"

"Meet up sama fans gue. Bye!"

"Jadi? Bisa kamu jelaskan tugas kamu ini?" Tanya Pak David membuyarkan lamunan Dea.

"Begini Bapak David, sebelumnya maaf, atas dasar apa bapak menuduh tugas saya tidak orisinil?"

"Saya hanya mempertanyakan, lagipula saya sudah mengenal tugas kamu 3 bulan ini. Dan kali ini saya merasa ada yang berbeda."

"Baik Pak."

Singkat cerita Dea mempresentasikan kembali tugasnya di depan dosennya itu secara langsung. Dengan lancar Dea bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Pak David. Dea sangat berterimakasih karena semalam setelah makan malam Nathan kembali menjelaskan kepada Dea tentang tugasnya dengan sangat detail dan jelas. Sehingga ia bisa memahami setiap materinya. Good husband banget emang.

"Baik, kamu boleh kembali." Ucap David setelah puas mencerca Dea dengan beberapa pertanyaan sambil menahan malu.

"Saya tidak mengulang semester depan kan, Pak?"

Married with Old ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang