Happy Reading ❤️
Warning!!! Alur cepat!
Sudah satu minggu sejak kepulangan dan kepergian Dea. Keadaan Nathan tidak pernah membaik. Kini bahkan ia lebih buruk dari sebelumnya. Ia berubah menjadi sosok yang menyeramkan bagi karyawan di kantornya. Sedikit saja kesalahan pasti akan membuat karyawannya kehilangan pekerjaan. Keadaan kantornya tidak kondusif sama sekali. Nathan seringkali marah-marah tanpa alasan yang jelas. Bahkan tak jarang barang-barang di meja kerjanya hancur berkeping-keping akibat dilempar oleh sang pemilik.
Nathan tersentak dari lamunannya ketika mendengar ponselnya berdering. Dia menjawab panggilan itu tanpa bersuara.
"Saya menemukan tempat tinggal Nyonya, Tuan. Tapi-"
Mendengar itu tubuh Nathan menegang. Hatinya bergemuruh.
"Cepat katakan dimana?!!"
"Sudah saya kirim, Tuan."
Nathan langsung mengecek pesan yang dikirim anak buahnya. Dengan segera ia mengambil kunci mobil menuju alamat yang dikirim tadi. Bahkan ia mengabaikan panggilan Dimas, sekretarisnya.
Nathan mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat, ia tidak memikirkan keselamatan pengendara lain atau keselamatan dirinya. Yang ia pikirkan adalah bertemu dengan Dea dan kedua anaknya.
Nathan memasuki lingkungan tempat tinggal Dea. Mobilnya sangat mencolok ketika memasuki lingkungan itu. Tak jauh ia bisa melihat beberapa orang suruhannya telah berada di depan sebuah rumah. Banyaknya orang asing membuat beberapa penduduk menatap mereka penuh tanya.
"Selamat siang, Tuan." Sapa beberapa orang suruhannya.
"Dimana?!" Sentak Nathan.
"Ini rumahnya, Tuan. Tetapi Nyonya sudah tidak ada, Tuan."
Nathan langsung meraih kerah salah satu orang suruhannya itu dengan kuat. "Apa maksudmu?!!"
"Nyonya sudah tidak tinggal disini."
Seorang bapak-bapak mendekati kerumunan itu. "Maaf, ada yang bisa saya bantu? Saya ketua RT di lingkungan ini."
Nathan melepaskan orang suruhannya dan mengontrol emosinya.
"Saya mencari istri saya, Pak. Saya dengar dia tinggal disini. Namanya Dea."
"Rumah ini memang dikontrak oleh Ibu Dea dua bulan ini. Mungkin istri bapak. Bu Dea dikenal ramah oleh warga kami. Tetapi Bu Dea sudah tidak tinggal disini lagi sejak seminggu yang lalu. Bu Dea pamit bersama kedua bayi kembarnya, dijemput keluarganya, Pak."
Seperti ada palu yang menghantam kepalanya. Sesulit inikah perjuangannya? Kemana perginya Dea dan kedua anaknya?
Tanpa berkata apapun, Nathan kembali mengendarai mobilnya. Tujuannya adalah rumah orang tua Dea. Harapan satu-satunya adalah semoga Dea berada di sana. Ia akan menjelaskan semua kesalahpahaman yang ada.
Mobil Nathan langsung memasuki pelataran rumah Dea.
Ketukan pertama tidak ada sahutan. Hingga ketukan ketiga barulah pintu rumah itu terbuka, memunculkan asisten rumah tangga Dea.
"Den Nathan,"
"Papa sama Mama ada?"
"Tuan sedang bekerja, Nyonya ada di dalam. Silahkan masuk, Den."
Nathan duduk di ruang tamu dengan perasaan harap-harap cemas. Ia berharap Dea benar ada disini.
"Ngapain kamu kesini?" Pertanyaan itu terlontar begitu Mama Dea melihat Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Old Man
RomanceDeandra Karenina, gadis 18 tahun yang baru lulus SMA dua bulan yang lalu itu benar-benar terkejut ketika Sang Ibu mengatakan ia akan menikah. Dea, begitu gadis itu biasa dipanggil, bahkan tidak kenal siapakah orang yang akan menikah dengannya. Dan l...