Happy Reading ❤ Komen kalo ada typo yaa"Mas aku mau makan sesuatu deh." Ucap Dea sambil menatap Nathan. Mereka kini sedang berada di ruang tengah, Nathan duduk di sofa dan Dea berbaring dengan kepala bertumpu di paha Nathan.
"Kamu mau apa sayang?"
"Ini." Dea menunjukkan layar ponselnya ke hadapan sang suami. Sedangkan Nathan memicing melihat gambar di ponsel Dea. Ia sedang berpikir apakah itu bisa disebut makanan. Ia bahkan mengambil ponsel Dea dan mengamati gambar itu dengan seksama. Berusaha mencari dari sisi mana gambar itu bisa disebut makanan.
Yah, memang itu gambar makanan tapi dilihat dari warna nya sangat tidak mungkin dikonsumsi bagi Nathan.
"Itu bisa dimakan?" Tanya Nathan sambil mengembalikan ponsel Dea.
"Ishh, ya bisa dong mas!" Jawab Dea kesal dengan bibir mengerucut dan tangan bersedekap. Nathan hanya terkekeh melihat istrinya merajuk. Terlihat begitu menggemaskan.
Nathan mencium bibir istrinya sekilas sebelum berkata, "Belinya dimana?"
Dea langsung bangkit dari paha Nathan dengan cepat melupakan bahwa di dalam perutnya ada kehidupan lain.
"Sayang, pelan-pelan!" Tegur Nathan.
"Hehehe." Dea hanya meringis pelan sambil mengelus perutnya yang sedikit buncit. "Maafin mama ya sayang." Ucap Dea. Nathan pun ikut mengelus dan mencium perut Dea.
"Ayo berangkat!" Ajak Dea sambil berdiri.
"Kamu di rumah aja sayang, biar mas yang beli."
"Ihh, nggak mau. Aku mau beli sendiri. Ayooo berdiri mas," ucap Dea sambil menarik tangan Nathan tetapi nihil karena pria tinggi tegap itu tetap duduk. Dan tentu usaha Dea tidak sebanding dengan berat badan Nathan.
"Kasih hadiah dulu." Ucap Nathan sambil menepuk pahanya.
Bibir Dea kembali mengerucut, "Pamrih banget sih. Ini yang minta anak kamu loh mas." Ucap Dea tapi tetap duduk di atas pangkuan Nathan dengan posisi miring. Perlahan Dea mendekatkan wajahnya ke wajah Nathan, kemudian menempelkan bibirnya.
Seolah tahu niat sang istri, Nathan langsung menjajah dan melumat bibir Dea.
Berulang kali Dea memukul dada Nathan agar suaminya itu melepaskan dirinya.
"Thanks honey." Bisik Nathan di telinga Dea.
Setelah itu keduanya bersiap untuk mencari makanan yang diinginkan Dea. Mobil Nathan melaju membelah jalan sesuai instruksi Dea. Hingga Nathan menghentikan mobilnya di depan sebuah supermarket.
"Kamu mau beli apa sayang?" Tanya Nathan sambil melepaskan sabuk pengaman Dea.
"Kan mau beli yang aku minta tadi?"
Tanpa bertanya lagi, Nathan hanya mengangguk dan keluar mobil untuk membukakan pintu untuk Dea.
Saat berada dalam supermarket, Nathan hanya berjalan di belakang Dea sambil mendorong troli. Gadis itu bilang ingin membeli kebutuhan rumah dan beberapa bahan makanan yang kebetulan juga habis.
"Kamu nggak boleh ya makan mie instan." Ucap Nathan mewanti-wanti saat Dea berjalan ke arah deretan rak makanan instan."Iya, enggak." Ucap Dea patuh.
Kemudian tangannya meraih beberapa bungkus makanan instan dari deretan rak itu.
"Ini nih yang aku pengen." Ucap Dea dengan wajah sumringah sambil menunjukkan sebuah kemasan ke arah Nathan.
"Itu makanan instan sayang. Kamu nggak boleh makan."
"Ihh, pengen juga. Kenapa nggak boleh?"
"Ingat, makanan instan nggak baik buat bayi kita."
"Cuma sekali ini masak nggak boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Old Man
RomanceDeandra Karenina, gadis 18 tahun yang baru lulus SMA dua bulan yang lalu itu benar-benar terkejut ketika Sang Ibu mengatakan ia akan menikah. Dea, begitu gadis itu biasa dipanggil, bahkan tidak kenal siapakah orang yang akan menikah dengannya. Dan l...