INEFFABLE | 5 | DIA SIAPA SIH?!

89.1K 7.5K 539
                                    

👋 Hai, perkenalkan nama aku Limpi. Ineffable adalah cerita pertama aku di dunia oranye ini.

🙏 Mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun.

DONT FORGET TO CLICK THE

🦋 Selamat membaca :)

🦋 Selamat membaca :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sampai sini dulu materinya. Ada yang ingin bertanya?" tanya Bu Mina, guru pelajaran Fisika kelas 11.

Bu Mina menatap sekelilingnya dengan kening berkerut. "Tidak ada?"

Kelas yang tadinya ribut dari ujung ke ujung menjadi hening.

Ada yang pura-pura mencatat, ada yang bersembunyi di balik tubuh besar temannya, dan ada juga yang menundukkan kepalanya agar mukanya tidak terlihat. Intinya apa saja dilakukan oleh murid-murid agar tidak kontak mata dengan guru fisikanya itu.

Masalahnya itu, mereka tidak ada yang tahu ingin bertanya apa, karena mereka tidak mengerti apa yang mereka tidak tahu. Bisa dimengerti?

Bu Mina duduk di kursinya dan menunggu muridnya bertanya. Setelah sekian menit berlalu, ia menghela napasnya dan berkata, "Kalo tidak ada, besok kita akan ulangan."

Pernyataan Bu Mina langsung membuat satu kelas menghela napas pasrah.

"Duh emang paling bisa bikin murid stress tuh guru!" Rey berseru setelah Bu Mina keluar dari kelasnya.

"Demen banget ngasi ujian hidup ya tuh orang," tambah Ray sambil mengelus dadanya.

"Besok kita tidak bisa duduk bareng dulu bung." Ray menepuk pundak kembarannya.

"Gua duduk sama Max, lu duduk sama Alex, okay?" ucapnya menyusun strategi.

"Gak. Lo kalo nyontek ribet!" tolak Max mentah-mentah.

"Lo juga!" ujar Alex menunjuk Rey yang melotot tidak terima.

"Udah dikasih jawaban, nyalinnya lama banget." Rey sendiri langsung cengengesan.

"Kasian mak bapak lo. Buang-buang duit doang nyekolahin lo berdua, mending duitnya buat ternak sapi. Masih mending dapet untung," cerocos Alex.

"Sialan! Terhina wajah ganteng gue disamain sama sapi," balas Ray tidak terima.

Rey juga ikut menggelengkan kepalanya. "Jangan gitulah, sama temen sendiri juga lu," ujar Rey halus, ia tahu harus pintar-pintar mengambil hati kedua teman jeniusnya ini.

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang