"Kantin gak?" ajak Alex sambil mengipasi dirinya dengan topi upacaranya.
"Sekut! Haus banget nih gue," balas Rey sambil mengelus lehernya.
Ya, mereka baru saja selesai upacara dan kebetulan guru-guru sedang mengadakan rapat mengenai jadwal KBM yang baru. Sehingga terlihat lorong-lorong ramai karena semua kelas sedang jam kosong.
Ray baru saja datang dengan wajah ditekuk. "Sialan si Dewo. Tajem banget matanya. Ketangkep gue gara-gara gak pake iket pinggang. Apes banget."
Lantas Alex mencibir. "Makanya gosah begayaan kasih pinjem iket pinggang lo ke adek kelas. Goblok."
"Lo pikir gue nyesel? Gak sama sekali! Gue dapet ID Line nya bosss."
Rey menggeleng mendengarnya. "Cewek lo mau lo kemanain bekantan?"
Ray menyugar rambutnya ke belakang. "Yang mana?"
Uhhh.. Bisa-bisa ribut Rey dengan kembarannya karena hal ini.
Rey melempar topinya emosi. "Bikin dosa doang ngomong sama lo mah!"
Alex sendiri ikutan berdiri dari duduknya. "Woi ikut gak?" ajaknya pada Max.
"Gak. Gue mau ngadem aja di kelas," jawab Max.
"Cih kelas mane? Kelas kita apa kelas sebelah?" cibir Rey.
Max hanya tersenyum miring. Kemudian berjalan meninggalkan teman-temannya.
Selama berjalan di lorong banyak sekali siswi menatapnya terang-terangan. Namun Max selalu bersikap acuh seperti biasa.
"Kak Max!" seru seorang perempuan tiba-tiba dari belakangnya.
Max membalikkan tubuhnya dan dapat melihat ada tiga siswi yang dapat dipastikan adik kelasnya.
"Uhmm, ini buat kakak," ujar seorang siswi yang di tengah sambil mengulurkan sebuah minuman kaleng kepadanya.
"Ga-" Max tidak melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba ia teringat ucapan Laurel beberapa hari yang lalu.
Kenapa gak lu coba menghargai mereka?
Ah, mengapa perempuan aneh itu terus menerus menghampiri pikirannya belakangan ini.
"Makasih," ujar Max kaku sambil mengambil minuman itu dari tangan adik kelasnya.
"Iya kak sama-sama," ujar siswi itu sambil tersenyum lebar. Begitu pula kedua temannya yang sedari tadi diam-diam memperhatikan Max.
"Ganteng banget, tapi sayang udah punya cewek!" seru salah satu temannya pelan namun masih bisa didengar Max.
"Coba tanya deh, bener atau gak," bisik temannya itu sambil menepuk pundak siswi yang di tengah.
"Kak boleh nanya?"
Max menaikkan alisnya malas menanggapi.
"Uhmm, kakak pacaran sama Kak Laurelia ya?"
"Iya kak, ada di instagramnya glorisius.update. Itu editan doang kan kak?" tambah salah satu temannya.
Max mengernyit bingung kemudian membuka Instagramnya.
glorisius.update
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE: MaxLaurel
Teen Fiction[ COMPLETED ] Laurelia Vernande Gomez, Tipe siswa dengan kemampuan rata-rata membuatnya tidak begitu dikenal dan dipedulikan. Namun takdir mempertemukannya dengan si pentolan sekolah, Maximus Alvarez Putra dan segala aksinya membuat namanya kian har...