INEFFABLE | 34.2 | BBQ PARTY: Perempuan Harus Berani

46.4K 4.8K 248
                                    

"Sorry lama." Itu suara Rey yang baru saja tiba di halaman belakang. Namun laki-laki itu tidak sendiri.

Semuanya menatap keduanya sambil mengerjapkan matanya tidak percaya. Kecuali Max, ia bodo amat. Kepedulian laki-laki itu hanya pada Laurel sekarang.

"Belinda?" tanya Eca tidak percaya.

Belinda tidak menjawab. Ia tampak kacau sekarang. Pandangan gadis itu terlampau kosong.

"Lah Belinda ngapa?" tanya Ray kaget.

Rey tidak menjawab. Ia mendudukkan gadis itu di sebelah Valerie. Kemudian memberi kode kepada para laki-laki untuk minggat dari sini.

"Ah, harus banget?" Ray berdecak malas. Rey hanya mendorong paksa kembarannya itu untuk segera pergi.

"Sebentar, sebentar." Kemudian Ray mengambil satu baskom sosis, bakso, dan jagung itu. Menyisakan masing-masing 5 makanan untuk para gadis.

"Kita bakar-bakar di kompor!" cetus Ray.

Max menatap Laurel lekat-lekat. Namun gadis itu sengaja membuang mukanya. Sehabis ini ia harus segera meminta maaf.

Setelah para laki-laki pergi, hanya Laurel yang bergerak mendekati Belinda. Eca dan Valerie tampak bingung harus berbuat apa. Catatan kejahatan yang telah Belinda lakukan kepada Laurel masih membekas di keduanya.

Laurel tampak prihatin kepada gadis itu. Kedua mata Belinda berkaca-kaca. Kaki gadis itu sedikit gemetar. Laurel bergerak ragu mengusap pundak gadis itu.

"Kenapa?" tanya Laurel pelan.

Belinda menggeleng pelan. Air matanya tiba-tiba luruh. Gadis itu menutup wajahnya.

"Ada yang jahatin lo?" tanya Laurel hati-hati.

Belinda mengangguk. "Mereka jahat.."

Laurel masih mengelus pundak Belinda. "Lo mau cerita?"

"Ini aib.. gue gak bisa," isak Belinda.

Laurel tidak mengerti ucapan Belinda. "Maksud lo gimana Bel?"

Belinda mengusap air matanya. "Kalo gue cerita juga lo gak bakal ngerti rasanya Rel!"

Laurel tidak bisa membalas ucapan Belinda. Ia memeluk gadis itu dan menenangkannya. "Okay, okay. Gak apa-apa kalo lo gak mau cerita."

Laurel bisa merasakan Belinda yang kembali terisak. "Gu-gue hampir diperkosa Rel," ujar Belinda sambil sesegukan

Lantas Laurel dan Valerie melotot tidak percaya. Sedangkan Eca tampak tertegun dengan mata berkaca-kaca. Perempuan itu tampak mendekati Belinda.

"Kok bisa?" tanya Laurel.

Belinda menutup wajahnya. "Ada dua cowok tiba-tiba ngehadang gue. Mereka mojokin gue, gak ada yang tolongin gue. Gue takut banget."

Tubuh Belinda semakin gemetar. Gadis itu mencengkram rambutnya kencang.

Tubuh Laurel merinding mendengar ujaran Belinda. Ia tidak bisa membayangkan kalo dirinya di posisi Belinda sekarang.

"Lo tenang dulu Bel." Eca mengusap lengan Belinda.

Belinda melerai pelukannya. "Gue gak bisa tenang Ca! Lo gak ngerti rasanya jadi gue! Mereka sentuh tubuh gue, Ca!"

"Gue ngerasa.."

"Kotor? Rendah?" Itu suara Eca. Suaranya terdengar parau. "Gue juga pernah kayak lo Bel. Gue ngerti."

Laurel dan Valerie sekarang berganti menatap Eca. Keduanya sangat bingung sekarang.

"Maksud lo Ca?" tanya Laurel khawatir.

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang