Max & Laurel
Makasih yaa udah baca sampai sini. Semoga gak bosan sama ceritanya hehe..
***
Sedari tadi mood Max tidak baik. Ia mengusir semua perempuan dengan kasar yang ingin mendekatinya. Bahkan ada yang sampai terjatuh karena ditepis olehnya."Iya dong sayang, aku cuman mikirin kamu."
"Masa?" tanya Tere, gadis berambut ombre cokelat yang tengah bermain dengan rambut Ray, alias pacarnya.
"Kata temen aku dia liat kamu lagi gandengan tangan kemarin sama cewek lain. Kamu selingkuh ya Ray?"
Ray berdeham pelan. "Temen kamu salah liat itu, yang dia liat Rey kali."
"Anjrit," umpat Rey tidak terima pada Ray. Sementara kembarannya itu tampak memohon melalui tatapannya.
"Bener Rey?" tanya Tere pada kembaran pacarnya itu.
Sial! rutuk Rey dalam hati. Perlahan kepalanya dianggukan singkat sebagai bentuk jawabannya.
Tere tampak menghela lega kemudian tersenyum puas. "Maaf ya sayang aku raguin kamu," ucap Tere dengan nada manja.
Kepala Ray diangguk singkat. "Santai, gak apa. Sinian jangan jauh-jauh," ujar Ray sembari menarik tubuh gadis itu mendekat padanya.
Rey mendelik jijik melihat tingkah kembarannya itu yang tengah bermesraan di sebelahnya. Lantas ia mengalihkan pandangannya pada Max yang suasana hatinya tengah tidak baik, laki-laki itu tampak sedang meneliti club malam ini seperti mencari seseorang.
"Napa lo? Jelek banget," ujar Rey sembari menyikut lengan temannya itu.
Max hanya melirik laki-laki itu singkat kemudian menyandarkan tubuhnya malas. Lebih baik ia pulang sekarang.
"Eh Cal," panggil Tere saat melihat si gadis pemilik acara.
Calista yang dipanggil itu tersenyum sembari melangkah mendekati tempat itu. "Gimana acaranya?" tanya gadis itu ramah.
Ray mengacungkan jempolnya puas. "Pecah bro," puji Ray membuat Calista terkekeh.
Satu per satu dari mereka melontarkan pujian atas acara ini, hanya Max yang tampak tidak minat membuka mulutnya.
"Gimana Max?" tanya Calista pada pemuda itu. "Apa lo kurang suka di sini? Mau ke tempat lain?"
Max mengacuhkannya. Lebih tepatnya tidak memperhatikan ucapan gadis itu karena fokusnya ada pada hal lain sekarang.
"Woi ditanyain juga lo." Rey menyikut kembali lengan temannya itu baru Max menoleh dan mendongak pada gadis yang tengah berdiri di depan mereka.
"Apa?" tanya Max.
Calista mengulum senyumnya. "Gimana acaranya?" tanya gadis itu lembut.
"Bagus," puji Max setengah minat namun mampu memberikan efek magis pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE: MaxLaurel
Teen Fiction[ COMPLETED ] Laurelia Vernande Gomez, Tipe siswa dengan kemampuan rata-rata membuatnya tidak begitu dikenal dan dipedulikan. Namun takdir mempertemukannya dengan si pentolan sekolah, Maximus Alvarez Putra dan segala aksinya membuat namanya kian har...