INEFFABLE | 47 | INI TIDAK MUNGKIN KAN?!

53.1K 4.1K 181
                                    

NOW PLAYING | Cavetown - Green

💚💚💚

🔶🔸° selamat membaca °🔸🔶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔶🔸° selamat membaca °🔸🔶

Suasana kelas 11 MIPA 1 sedang anteng-antengnya hari ini. Semua
siswa sedang fokus mengerjakan soal ulangan di hadapan mereka. Hanya terdengar suara detakan jam, pena yang beradu dengan kertas, dan suara desisan Ray.

"Sttt...sttt.." Ray berdesis sembari menyikut lengan teman sebangkunya.

Max menoleh malas, menatap cengiran menyebalkan itu. Dengan ogah ia menggeser kertas jawabannya pada laki-laki itu.

Dengan semangat 45, tangannya bergerak cepat di atas kertas. Seperti mesin fotokopi, ia menyalin semua jawaban temannya itu.

Ray mengernyit mendapati nomor terakhir di kertas laki-laki itu belum dijawab.

"Pssstt.. belom lo jawab nih!" bisik Ray pelan, "untung ada gue."

Max menaikkan satu alisnya. "Cari sendiri," jawab Max cuek.

Ray menautkan alisnya sambil memajukan bibirnya tidak terima. Hiih! Max langsung bergidik jijik.

"Ayolahhh," bisik Ray panjang.

Max mengacuhkan temannya itu. Kemudian membuang wajahnya ke arah lain.

"Asu," umpat Ray pelan kemudian mengedarkan pandangannya.

Untungnya Bu Amel tengah fokus dengan layar laptopnya. Jadi Ray bisa langsung melancarkan aksinya. Targetnya adalah gadis dengan pita besar di rambutnya, Eva.

"Evaa... psttt.." desis Ray pelan.

Eva menoleh sambil tersenyum ke arah laki-laki itu. "Iya, kenapa?"

"Nomor lima puluh jawabannya A bukan?" tanya Ray.

Eva tampak memeriksa kertas jawabannya kemudian kembali menoleh pada laki-laki itu.

"Bukannya C ya? Aku sih jawabnya C."

Ray tampak mangut-mangut. "Ooo gitu yaa... Oke deh, Va." Ia kemudian beralih ke kertas jawabannya. Mengisi nomor terakhir ulangannya dengan jawaban Eva.

"Raynard Tan! Sedang apa kamu?!"

Laki-laki yang dipanggil namanya itu langsung berjengit kaget. "E–eh? Abis kaget saya bu."

"Kamu mencontek Eva kan?! Ngaku kamu!" seru Bu Amel.

"Bukan bu," jawab Eva.

Ray menoleh ke arah gadis itu sambil menghela lega. Huftt.. hamp–

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang