INEFFABLE | 39 | PERSIAPKAN DIRI DULU

41.6K 3.8K 175
                                    

Mari kita awali chapter ini dengan semangat 🌻

Mari kita awali chapter ini dengan semangat 🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sekali-kali bonus pictnya Rey and Ray hehe

Selamat membacaaa!!!

***

"Mau sampai kapan kamu diam di sini Laurel?" tanya Nyonya Gomez jengah.

Laurel mengacuhkan ibunya. Ia terlalu gelisah. Sedari tadi matanya bolak-balik menatap jam pada ponselnya dan gerbang sekolah.

"Ayo cepat, nanti kamu telat!" tegas Nyonya Gomez.

Laurel menggeleng. Tidak. Ia tidak bisa. "Mi pulang aja yuk," ajak Laurel, "besok aja baru mulai sekolah."

Nyonya Gomez menggelengkan kepalanya. "Laurelia Vernande Gomez, turun sekarang," titahnya tak terbantahkan.

Laurel mencebikkan bibirnya. "Kalo ketemu Max gimana?" tanya Laurel cemas. Bahkan kedua matanya sudah memanas hanya karena menyebut nama laki-laki itu.

Sial! Hanya menyebut nama Max saja kedua matanya sudah berkaca-kaca. Bagaimana jika gadis itu bertatap muka dengan Max? Mungkin dirinya akan menangis kejer.

"Hadapi masalah kamu," terang Nyonya Gomez. "Ayo cepat turun."

Laurel mendengus. "Demen amat nyiksa anaknya!" gerutu Laurel.

Nyonya Gomez tampak menahan tawanya. "Mami yakin kamu gak bakal lanjut sekolah sampe lulus kalo mami gak paksa."

"Boleh?" tanya Laurel dengan binar harapan.

Ibunya malah memberikan pelototan tajamnya. Hal itu membuat Laurel mendengus malas.

"Inget ya mi," ujar Laurel lagi. "Jemput akunya dua puluh menit sebelum bel bunyi," lanjut Laurel.

Nyonya Gomez menghela kemudian mengangguk. "Iya, iya. Cepat masuk."

Laurel menatap ibunya cemas. "Serius mi. Dua puluh menit!" ujarnya lagi.

"Iya sayang, cepetan turun," gemas Nyonya Gomez.

Dengan ragu Laurel membuka pintu mobil ibunya, kemudian berpamitan dari ibunya.

Mungkin Laurel seharusnya senang karena ibunya mulai mengurangi waktu kerjanya dan memberi perhatian lebih kepada dirinya dan Lucas. Seperti sekarang ini. Namun rasa cemas terlalu mendominasi dirinya sekarang.

Untuk kesekian kalinya Laurel menghela panjang sebelum berjalan memasuki gerbang besar dengan sign board besar berwarna silver bertulis SMA GLORISIUS

Tidak semencekam yang ia kira, namun Laurel masih bisa mendengar beberapa siswi di sekitar koridor yang menatapnya terang-terangan sebelum membisikkan sesuatu pada temannya.

Hal itu lantas membuat Laurel gusar. Jika biasanya terdapat Max di sisinya yang selalu merangkulnya menyusuri koridor sekarang sudah tidak lagi. Ia sendiri.

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang