INEFFABLE | 33 | BERKUMPUL BERSAMA

54.8K 4.6K 237
                                    

"Itu Laurel bukan sih?" Alex memicingkan matanya melihat seorang perempuan dengan sweater kebesaran warna putih dan rambut dicepol sedang lari terbirit-birit dari tempat pembuangan sampah

Max menggeleng pelan melihat Laurelnya berjalan cepat kembali masuk ke rumahnya dan membiarkan pagar rumah terbuka lebar.

"Mau ngapain sih sebenernya?" Rey bertanya untuk kesekian kalinya. "Ngantuk nih gue!"

Sekarang keempatnya berada di dalam mobil Max. Tepatnya di depan gerbang rumah Laurel.

"Minta maaf doang kan? Terus balik?" tanya Rey. "Harus banget malem ini?"

Ray berdecak malas. "Bacot lo."

"Asu nyesel gue ikut sial!"

"Udah ayo turun," ajak Ray ingin segera menyelesaikan masalah ini.

Mereka semua pun keluar dari mobil Max. Berjalan mendekati pagar rumah Laurel.

"Aneh banget anjir, dateng ke rumah orang malem-malem cuman buat minta maaf," ujar Rey sambil terkekeh.

"Iya ye, udah kayak mau kiamat aja." Alex menyahut sambil ikut tergelak.

Max memicingkan matanya. Sebuah mobil putih melaju pelan ke arah mereka sebelum akhirnya berhenti.

"Itu siapa?" tanya Alex. "Kek kenal mobilnya."

Sang pemilik mobil akhirnya keluar. Ia menatap empat orang di depannya dengan kening mengerut.

"Lo pada ngapain?" tanya Eca heran melihat empat laki-laki berdiri di depan rumah temannya.

Tak lama kemudian keluar juga Valerie dengan 3 box pizza di tangannya. Wajahnya datar namun juga bertanya-tanya dalam hati melihat empat manusia di depannya.

"Elo juga ngapain?" tanya Rey balik.

"Kan gue emang temennya Laurel. Lo yang ngapain?" balas Eca tidak mau kalah.

"Dih, gue bawa pacarnya Laurel nih." Rey merangkul Max dan menepuk dada temannya.

Eca memandang laki-laki itu tidak suka. "Ya kan pacarnya Max doang bukan lo!"

"Sorry aja bos, pacar Max pacar kita semua juga," balas Rey yang langsung mendapat tatapan tajam dari Max.

"Ini kita mau masuk gak sih?" tanya Ray yang sedari tadi diam.

"Bel dulu kali," ujar Alex, penuh etika.

Valerie yang sudah malas berdiri langsung menyelenong masuk ke dalam gerbang rumah Laurel yang tidak dikunci dan diikuti Eca.

Alex menggelengkan kepalanya. "Bule gak beradat emang!"

"Udah ah, ikutan masuk aja. Gatel gue digigitin nyamuk," ujar Rey sambil menggaruk pipinya. 

Sesampainya di depan pintu kebetulan sekali Laurel tiba-tiba membuka pintu itu. Namun gadis itu langsung tersentak kaget seperti melihat hantu.

"Astaga!"

Plastik sampah yang sedang ia pegang hampir saja terlepas dari tangannya kalo Max tidak tanggap membantunya.

Laurel mengelus dadanya. Di hadapannya terdapat enam orang yang sedang menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Sungguh ia bingung. Ada apa ini?

 Ada apa ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang