INEFFABLE | 34.3 | BBQ PARTY: Flashback

48.3K 4.5K 139
                                    

Flashback

Seorang gadis dengan wajah cerianya tampak berdiri di depan pagar rumah seseorang. Tumpukan buku tebal di tangannya dipeluk erat oleh gadis itu.

5 menit berlalu

20 menit berlalu

1 jam berlalu

Laurel mulai tampak lelah. Keringat karena terik matahari mulai mengucur di wajahnya.

Ia bahkan sudah berjongkok di depan pagar itu selama 30 menit lebih. Sampai beberapa tetangga di perumahan itu menghampirinya karena kasihan.

Max yang baru saja habis bermain basket dengan teman kompleknya mengernyit bingung melihat seorang gadis dengan rambut sebahu sedang berjongkok di depan rumah temannya.

"Siapa tuh?" gumamnya pelan.

Langkah kakinya berjalan mendekati gadis itu. Laurel yang tersadar lantas mendongakkan kepalanya dengan senyum manisnya.

"Alex!"

Namun senyum itu langsung luntur menyadari laki-laki di depannya bukanlah orang yang dia tunggui.

"Lo siapa? Ngapain jongkok di depan rumah temen gue?"

"Lo mau minta sumbangan ya?"

Laurel lantas berdiri. Menatap kesal laki-laki di depannya. Moodnya sedang tidak baik sekarang. "Jangan sembarang kalo ngomong."

"Lo tau Alex?"

"Lo gak denger barusan gue ngomong apa?" tanya Max balik.

Nih cowok nyebelin banget sih! batin Laurel kesal.

"Gue emang nyebelin kenapa?"

Laurel membulatkan matanya terkejut. "Eh?"

"Apa?"

Laurel menggeleng. "Lo tau Alex di mana?"

Max menaikkan satu alisnya. "Pergi ke rumah ceweknya."

Laurel membulatkan matanya terkejut. Kemudian menundukkan kepalanya. Max memperhatikan gadis itu lekat. Ia merasa kasihan sekarang.

Kekecewaan kentara jelas di wajah gadis itu.

"Pergi sama Devina?" tanya Laurel lesu.

Max mengernyit. Siapa pula Devina? Namun ia mengangguk saja.

"Lo ada urusan apa emangnya?"

Jadi Alex tidak serius saat mengajak Laurel belajar bersama. Laurel menghela kecewa. Lagian ia juga tidak penting bagi Alex.

"Woi cewek!" seru Max.

Laurel mendongak namun tidak berkata apa-apa. Max juga hanya menatapnya. Entah apa maksud dari tatapan laki-laki itu.

"Gue mau balik. Makasih infonya."

Gadis itu kembali berjongkok mengambil buku-bukunya. Namun dua kertas pada selipan salah satu bukunya terbang terbawa angin.

Max menginjak kedua kertas itu dan mengambilnya. Kertas pertama adalah sebuah arsiran wajah orang.

"Lo jago gambar?" tanya Max.

Hanya melihat sekilas saja Max tahu itu adalah wajah Alex yang diarsir.

"Cuman hobi." Laurel merebut kertas lukisannya itu.

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang