"Hi, anak jancuk!"
Sapaan itu keluar dari bibir Laurel saat melihat temannya terkapar di kasur dengan box besar pizza menemaninya.
Eca hanya melirik singkat ke arah temannya itu. Matanya sembab entah kenapa, sepertinya sehabis menangis.
"Perasaan gue gak ada kirim undangan ke sini," ujar gadis itu.
"Mau main aja di sini, gak boleh?" balas Laurel sambil ikut rebahan di sebelah temannya itu.
Eca hanya mengedikkan bahunya sambil terus melahap pizzanya.
"Lo kenapa?" tanya Valerie.
Harusnya hari ini ketiganya belanja bersama. Biasanya Eca paling
semangat, namun tiba-tiba gadis itu membatalkan rutinitas hari ini. Jadilah Laurel dan Valerie menghampiri rumah gadis itu."Ca," panggil Laurel sambil menyikut temannya itu.
Wajah Eca tampak tertekuk, gadis itu menghembuskan napasnya panjang kemudian,
"KESELLLL!!!" seru Eca sambil meronta-ronta di kasur. Laurel bahkan sampai menyingkir jauh melihat respon tidak terduga itu.
Valerie sendiri ikut terkejut. "Kenapa sih?!"
Eca tiba-tiba mendengus kemudian diam cukup lama membuat Valerie dan Laurel saling berpandangan.
Valerie memberi tanda agar mereka berdua segera pergi dari tempat ini.
Laurel sendiri mengangguk sambil melirik Eca yang ternyata sedang menatap keduanya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE: MaxLaurel
Teen Fiction[ COMPLETED ] Laurelia Vernande Gomez, Tipe siswa dengan kemampuan rata-rata membuatnya tidak begitu dikenal dan dipedulikan. Namun takdir mempertemukannya dengan si pentolan sekolah, Maximus Alvarez Putra dan segala aksinya membuat namanya kian har...