INEFFABLE | 49 | KARMA IS A BITCH

61.3K 4.6K 543
                                    

pamer sebentar

~ dahh aku puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ dahh aku puas

mari mengawali chapter ini dengan sesuatu yang terang nan cekam ☀️

mari mengawali chapter ini dengan sesuatu yang terang nan cekam ☀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat membaca 🙏🏻

***

"Max liat aku!"

Max menatap malas gadis riang yang tengah berputar-putar dengan kursi rodanya.

Liat saja bukannya sedih gadis itu malah tampak seperti ketumpahan berkat karena kakinya retak. Sudah lebih dari setengah jam Max mengawasi Laurel yang tidak henti-hentinya bermain dengan kaki barunya itu.

"Eh, eh, eh," ujar Laurel saat kursi roda yang tengah ia pakai sedikit oleng saat ia menikuk tajam.

Untungnya Max dengan sigap menahan kursi roda yang hampir saja oleng karena gadis ceroboh di hadapan Max ini.

Laurel meneguk ludahnya saat beradu tatapan dengan laki-laki di depannya. Apalagi wajah Max sangat dekat dengan wajahnya sekarang.

"Masih berani puter-puter?" tanya Max tajam.

Laurel langsung menggeleng. "Kapok."

Laki-laki itu mendengus kemudian berjongkok. Mensejajarkan wajahnya dengan gadis itu.

"Jalan sendiri atau gendong?" tanya Max.

Laurel lantas tersenyum kemudian merentangkan tangannya. "Angkut," jawab Laurel membuat Max menggelengkan kepalanya.

Satu tangannya diselipkan pada kedua lutut Laurel. "Pegangan," titah Max membuat Laurel langsung merangkulkan kedua tangannya pada tengkuk laki-laki itu.

Dengan mudah, Max mengangkat tubuh mungil Laurel ke sebuah sofa panjang di ruang tamu.

"Ada yang sakit?" tanya Max setelah membaringkan gadis itu di sofa panjang.

Laurel menggeleng. "Gak ada rasa," jawabnya sembari menggoyangkan kaki kanannya yang digips.

"Besok belajar pake kruk."

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang