hi❣️
⚪⚪ selamat membaca ⚪⚪
Pagi ini terasa berbeda dari biasanya.
Laurel baru saja sampai di sekolahnya setelah 30 menit menunggu dan berharap Max menjemputnya. Jangankan dijemput, pesan-pesan yang gadis itu kirimkan saja tidak dibaca sama sekali oleh laki-laki itu.
Di sinilah Laurel sekarang, di perpustakaan. Ia dihukum merapikan buku-buku cerita dan paket sekolah karena terlambat datang. Untung saja ia tidak harus berpanas-panasan di lapangan.
Suara decitan pintu terbuka menandakan seseorang baru saja masuk ke dalam. Karena suasana perpustakaan yang hening. Ia bisa mendengar suara derap kaki melangkah mendekat.
"Eh, Rel? Lu juga telat?"
Ternyata Phileo.
Laki-laki itu tersenyum senang mendapati Laurel yang ternyata juga sedang berada di sini.
"Iya," jawab Laurel lemas. Gadis itu terus menerus memikirkan Max.
Phileo melangkah mendekat. "Sorry ya yang kemarin, lu udah baikan?"
Laurel menggeleng. "Hari ini gua mau jelasin ke dia."
"Kenapa dia gak mau dengerin lo?" tanya Phileo.
"Max masih marah. Semoga aja hari ini Max mau dengerin gue."
"Apa lu mau gua yang jelasin biar dia gak salah paham?" tawar Phileo.
"Jangan, nanti dia makin marah," balas Laurel. Bisa digebukin sampe mampus yang ada, batinnya.
Phileo mengangguk. "Sorry, Rel. Gua beneran gak bermaksud."
"Iya, Phil. Gak apa-apa," jawab Laurel.
"Sini gua bantuin deh," tawar Phileo membuat Laurel memindahkan beberapa buku ditangannya ke Phileo. "Kasian gue ngeliat lo."
"Kan emang lo juga dihukum," balas Laurel membuat Phileo tergelak.
"Lo telat kenapa?" tanya Phileo.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE: MaxLaurel
Teen Fiction[ COMPLETED ] Laurelia Vernande Gomez, Tipe siswa dengan kemampuan rata-rata membuatnya tidak begitu dikenal dan dipedulikan. Namun takdir mempertemukannya dengan si pentolan sekolah, Maximus Alvarez Putra dan segala aksinya membuat namanya kian har...