INEFFABLE | 41 | MANTAN

43.8K 3.9K 281
                                    

Pertama-tama, terima kasih untuk 4 ribu pembacanyaaa hehe 😭😭😍 seneng banget akutuu

Jangan bosen sama ceritanya yaa.. dan yang pasti jangan lupa untuk vote dan comment... okay??

Selamat membacaa mantemann..

***
Mantan
(n) yang sudah pergi, tapi kadang datang tiba-tiba di pikiran, kadang datang tiba-tiba mengungkit kenangan..

***

Berita tentang berakhirnya hubungan Max dan Laurel sudah berlangsung selama seminggu. Namun para siswa tampak masih belum puas mencibir Laurel.

Katanya Laurel bodoh. Cewek terbodoh di SMA Glorisius karena bisa-bisanya mencampakkan seorang Maximus Alvarez Putra demi laki-laki lain, siapa lagi kalo bukan Phileo. Setidaknya itulah yang mereka ketahui.

"Mau kantin gak?" ajak Belinda sesampainya gadis itu di kelas 11 MIPA 3.

Yang lain tampak mengangguk, sisa Laurel sendiri. Gadis itu kembali menjawab dengan gelengan kepala seperti hari lain biasanya.

Hal itu membuat Eca dan Valerie yang sudah berdiri kembali duduk, disusul oleh Belinda.

Laurel menjadi tidak enak hati. "Kalian aja gak apa. Gue gak laper," bohong Laurel.

Hari ini ia tidak membawa bekal karena hampir terlambat masuk sekolah. Bahkan cacing-cacing di perutnya sudah berdemonstrasi meminta asupan.

"Udah gak apa, kita ngobrol aja di sini," balas Belinda penuh pengertian.

Laurel menggeleng. "Lo pada ke kantin aja. Gue gak apa sendiri di sini," ujar Laurel.

Bukan hanya hubungan Laurel dan Max yang retak. Pertemanan mereka dengan Alex, Rey, dan Ray juga ikut renggang. Para perempuan sibuk menemani Laurel, sedangkan para laki-laki menemani Max.

"Gue juga maunya gitu Rel," sahut Eca, "ninggalin lo di sini. Tapi dari tadi Valerie udah pelototin gue," jujur Eca.

"Goblok," maki Valerie.

"Udah kalian ke kantin aja," suruh Laurel semakin merasa bersalah.

"Kita bakal ngantin, kalo lo juga ikut," cetus Belinda.

Eca mengangguk. "Udah yuk Rel," paksa Eca. "Laper beut dah guee.."

"Lo gak kasihan apa sama lambung gue? Induk macem apa coba gue ngebiarin cacing-cacing gue kelaparan," lanjut Eca dengan wajah memelas.

Tidak. Laurel tidak akan keluar dari kelas selama di sekolah. Kecuali saat jam KBM berakhir. Ia terlalu takut bertemu dengan Max. Juga mendengar omongan pedas para siswa saat melihat dirinya.

"Lo mau?" tanya Valerie. "Kalo gak mau gue temenin lo di sini."

"Ah Vale!" seru Eca sambil mencebikkan bibirnya.

Valerie hanya memandang malas gadis itu. Benar-benar Eca sangat tidak sadar situasi.

"Tenang Rel, ada kita. Gak usah takut," terang Belinda seperti bisa membaca pikiran gadis itu.

"Iye Rel," timpal Eca, "siapa yang berani sama Belinda?"

"Sialan lo," maki Belinda pada Eca membuat keduanya tergelak.

"Mau gak?" tanya Valerie pada Laurel.

Laurel meringis kecil. "Bentar doang ya tapi?" pinta Laurel.

Eca meninju kepalan tangannya di udara. "Akhirnyaa incess Rapunzel keluar dari goa," cibir Eca.

Laurel terkekeh kecil. Kemudian dirinya ditarik berdiri oleh Eca.

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang