DUA BELAS

9.5K 389 18
                                    

Hay hay hay hay....

TAYO!!! 😁😁

Hehehe... Nunggu lama ya? Maaf banget buat yang sebesar-besarrrrnnnyyyyaaaaaa karena udah bikin kalian nunggu...

Saya ngerasa bersalah banget sama kalian... Maaf ya... Dimaafin gak?

(jawab di komentar)

Happy Reading :)

🌲🌲

Kenneth mengeluarkan motornya dan menyuruh Geby untuk menunggu sebentar. Setelah mengeluarkan motornya, Kenneth melajukan motornya mendekati Geby.

"Yuk!" ajak Kenneth

Namun Geby hanya diam tak bergeming. Kenneth heran, apakah suaranya kecil?

"Geby!" Kenneth menepuk pundak Geby membuat Geby terlonjak kaget.

"Naik!"

"I-iya k-kak," sahut Geby gugup.

Geby menaiki motor Kenneth dengan pikiran yang kemana-mana.

"Pegangan!" perintah Kenneth membuat tangan Geby terulur untuk memegang jaket bagian belakangnya.

Kenneth melajukan motornya. Keduanya hanya diam tidak ada yang membuka suara, hanya suara kendaraan yang terdengar.

Jantung Kenneth berpacu begitu cepat saat menyadari Geby memeluk dan menyenderkan kepalanya di punggung kekar Kenneth yang terbaluti jaket.

Isak tangis terdengar ke telinga Kenneth. Dengan cepat ia parkirkan motornya di dekat pedagang ice cream.

Kenneth merasakan bahu Geby bergetar begitu kuat. Tangan Kenneth terulur ke belakang dan menyentuh puncak kepala Geby lalu mengelus kepala gadis itu, berharap itu bisa membuat Geby sedikit lebih tenang.

Geby semakin mengeratkan pelukannya ke tubuh Kenneth. Entah mengapa, rasanya Geby ingin memberitahu Kenneth bahwa ia begitu rapuh sekarang. Terlalu banyak masalah yang menghampirinya.

Kenneth mencoba setenang mungkin, ia tidak ingin Geby mengetahui jantungnya berpacu begitu cepat.

"Kak... Geby takut..." lirih Geby, air matanya kembali jatuh

Kenneth melepaskan tangan Geby dari pinggangnya, ia memutuskan untuk turun dari motor, diikuti Geby. Kenneth melihat Geby yang terus terisak.

"By! Liat gue!" Geby mengangkat kepalanya.

Kenneth begitu khawatir saat melihat mata Geby sembab dan merah. Entah dorongan dari mana, tangannya terulur menyentuh pipi Geby. Kenneth menangkup pipi Geby, Kenneth mensejajarkan wajahnya dengan wajah Geby.

"Lo gak usah takut. Disini masih ada Gino, gue dan yang lainnya yang bakal jagain lo! Lo tenang okeh, kalo lo kayak gini, gimana kita bisa cari tahu pelakunya kalau kondisi lo kayak gini? Lo harus kuat, ingat masih ada gue! Gue akan selalu jagain lo apapun konsekuensinya." ucap Kenneth panjang lebar sambil menghapus bulir-bulir air mata Geby

Geby tersenyum, ia memegang tangan Kenneth di pipinya lalu mengangguk.

"Semangat okeh!" ucap Kenneth

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang