LIMA PULUH [END]

6.7K 274 283
                                    

Assalamualaikum semuanya....
Gimana kabarnya? Kuat nunggu next chapternya? 😁

Gak nyangka udah End aja cerita ini, makasih buat kalian yang selalu membaca, menunggu dan menyemangati saya selama saya menulis 😭😭

Kalian adalah penyemangat terbaik saya, saya sayang kalian semua 😘

Di bagian bawah jangan lupa baca, soalnya itu penting banget.

Selamat membaca dan coba terima apa yang terjadi dengan part ini, karena cerita gak bisa sayang belokkan, ini udah saya rencanakan jauh-jauh hari...🙏🙏

Happy Reading :)

••••••••••

Tempat ini akan menjadi tempat terakhir kita bertemu,

~ Geby ~

🌷🌷

Helaan napas panjang berkali-kali dilakukan oleh cewek yang tengah menatap sebuah kalung yang melingkar di lehernya. Air mata tak henti-hentinya meluncur dari pelupuknya, menyebabkan kantung matanya membesar dan matanya tampak merah karena terlalu lama menangis.

Ia terduduk di dekat jendela kamarnya, menatap langit yang begitu cerah, hatinya tak secerah langit itu. Hatinya begitu mendung sekarang.

"By, jangan nangis terus. Pikirin kesehatan lo, lo udah nangis dan ngurung diri selama dua hari tanpa ada pemasukan ke perut lo," ucap Gino.

Ucapan itu sudah beberapa kali Gino lontarkan untuk Geby, bahkan ia kini tengah mencoba naik ke kamar Geby melalui jendelanya. Gino menggunakan tangga sebagai alat untuk membantunya naik ke atas. Gino terpaksa melakukan itu, karena Geby sengaja mengunci pintu kamarnya, tak membiarkan siapapun masuk ke dalam kamarnya. Bahkan Dara yang kemarin sempat menjenguknya, ia tidak keluar sama sekali.

"Mending lo keluar deh!" sentak Geby di sela-sela tangisannya.

"By, lo pikir dengan cara lo kayak gini bisa bikin Kenneth kembali sama lo? Lo kayak anak kecil tahu nggak? Percuma lo nangis seharian kalau egois itu masih menguasai Kenneth."

Geby menatap lurus ke luar, enggan untuk menoleh ataupun menatap Gino yang terus mengoceh.

"Gue gak nyangka lo bisa kayak gini karena Kenneth, By. Gue kira Kenneth bisa jaga lo, ternyata gue salah. Maafin gue karena gue gak bisa jaga lo," lirih Gino sambil ikut duduk di samping Geby.

"Bukan salah lo, kak. Gue yang salah memberikan kepercayaan," sahut Geby sambil menyeka air matanya.

Geby menarik napasnya lalu mengembuskannya, "Gue bakal balik lagi ke London."

Ungkapan itu sontak membuat Gino terkejut, sebesar itukah pengaruh Kenneth untuk Geby sampai Geby memilih untuk kembali ke London?
"Gue cuma punya seminggu buat tinggal di sini, setelah itu gue pergi. Gue udah gak kuat, kak. Percuma gue di sini kalau setiap hari gue lihat dia yang hanya akan mengingatkan rasa sakit."

_^_^_

"Pagi ..." sapaan hangat dari Reza membuat Geby menoleh lalu tersenyum.

"Yuk berangkat," ajak Reza.

Geby mengangguk lalu ikut naik ke atas motor Reza dengan hati-hati. Reza langsung melajukan motornya menuju sekolah dengan kecepatan standar. Untuk pertama kalinya Geby memeluk Reza dan menyandarkan kepalanya di punggung Reza membuat Reza sedikit terkejut.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang