EMPAT PULUH ENAM

4.7K 243 36
                                    

Assalamualaikum semuanya...
Yeeyyy,, akhirnya update lagi 😅😅 Gimana kabarnya? Semoga selalu baik - baik ya😊
Masih nunggu cerita inikah? Rindu sama cerita ini gak?

Sebentar lagi lebaran .... Gak kerasa ya😊
Minal Aidzin Walfaidzin semuanya, maaf jika ada kesalahan yang disengaja maupun tidak dari saya, mohon dimaafkan🙏🙏

Kalau gitu, selamat membaca dan semoga suka ....

Happy Reading :)

•••••••••••••

Jangan nangis, gue gak suka. Gue lebih suka lihat lo senyum, lebih cantik.

~ Kenneth ~

🌷🌷

"Geby, lo harus ke rumah Kenneth sekarang!"

Geby menatap bingung dengan apa yang baru saja Reza katakan, "Kak Kenneth kenapa?"

"Kenneth demam, di rumahnya cuma ada dia sama Viona. Viona lagi sakit, gue rasa dia butuh lo sekarang, By!" terang Denis.

Gino menganggukkan kepalanya, "Mending lo pulang dan jenguk Kenneth langsung. Biar Reza yang antar lo, dan surat izin biar gue yang urus!"

Geby langsung berlari diikuti Reza di belakangnya, Geby sekarang begitu khawatir dengan keadaan Kenneth. Geby takut Kenneth kenapa - napa. Reza menghampiri Geby dengan motornya, Geby segera naik ke atas motor Reza.

Motor Reza melaju cepat meninggalkan pekarangan sekolah, Geby menyuruh Reza untuk mengantarnya terlebih dahulu ke Apotek untuk membeli obat.

"Kak Reza tunggu bentar ya," ucap Geby dan dibalas anggukan dari Reza.

Tak butuh waktu lama untuk Geby membeli obat itu, Geby sudah kembali dengan sekantong obat di tangannya. Geby kembali naik ke atas motor Reza untuk menuju rumah Kenneth.

Geby menengadahkan kepalanya ke atas, cuaca begitu mendung, awan hitam menutupi cahaya matahari menyebabkan langit terlihat gelap. Gemercik air mulai turun hingga menjadi deras, Reza menepikan motornya ke pinggir jalan dekat halte bus untuk berteduh.

Reza menarik Geby untuk segera berteduh, Geby duduk di samping Reza dengan khawatir. Ia khawatir dengan keadaan sekarang, hujan itu membuatnya harus berhenti. Geby khawatir akan kondisi Kenneth, Geby takut Kenneth di sana butuh apa - apa.

Sebuah jaket tiba-tiba tersampir di kedua bahunya, Geby menolehkan kepalanya, Reza melepas jaketnya dan menyampirkannya di bahu Geby.

"Gue gak mau lo kedinginan," kata Reza membuat Geby menjadi canggung.

"M ... makasih kak," ucap Geby dibalas senyuman dari Reza.

Geby berdiri dan menjulurkan tangannya ke depan, sehingga air hujan itu menyentuh telapak tangannya begitu dingin. Hujan tak kunjung berhenti dan malah semakin deras membut Geby berpikir, akan sangat lama jika menunggu hujan reda.

Geby menolehkan kepalanya untuk menatap Reza, "Aku harus ke rumah Kak Kenneth sekarang, kak!" ungkap Geby.

Reza segera berdiri dari duduknya, "Hujannya deras, By. Nanti lo ikutan sakit kalau kayak gini."

"Aku gak peduli, kak!" tegas Geby.

Geby langsung berlari meninggalkan Reza sendiri di sana yang menatapnya khawatir, tak lupa dengan obat di tangannya. Geby nekat pergi menerobos hujan untuk bisa bertemu Kenneth. Reza tidak bisa mencegah atas perginya Geby, ia tahu betul dengan apa yang Geby rasakan, cewek itu khawatir. Terlihat dari sorot matanya yang terlihat takut.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang