DUA PULUH TUJUH

6.3K 289 5
                                    

Assalamualaikum semuanya....
Bagaimana kabarnya? Semoga selalu baik-baik saja :)
Dua minggu saya ninggalin kalian,,,
Jadinya kan RINDUUU 😚😚

Maaf baru bisa update, saya lagi sakit. Ini juga baru bisa pegang hp. Maaf ya...

Selamat membaca dan semoga kalian suka 😊

Happy Reading :)

•••••••••••

Gue suka lo dan gue gak suka liat lo deket sama Dia!

~ Reza ~

🌷🌷

"By, lo gak mau pulang aja?" tanya Dara memastikan.

Geby menggeleng. "Gak usah Dar, gue kuat."

"Kalo lo pingsan lagi gimana?"

"Gak bakal. Percaya deh sama gue." jawab Geby mencoba meyakinkan sahabatnya.

Dara mengalah dan membiarkan Geby menduduki kursinya. Di kelas tidak ada siapa-siapa, hanya ada mereka berdua. Geby menidurkan kepalanya diatas lipatan tangannya. Ia menatap makanan yang sejak tadi sama sekali belum ia makan satupun.

Geby mengambil salahsatu makanan dari sana, roti. Ia membuka kemasannya lalu memilih untuk memakannya saja. Dara tidak bicara sama sekali, pikirannya teringat ucapan cowok tadi.

"Lo gak boleh deket sama dia!"

Dara hanya mengembuskan napasnya pelan. Dara tak mengerti maksud cowok itu. Siapa dia? Tahu apa dia soal dirinya?

"By, gue keluar dulu ya. Lo gak papa kan gue tinggal sendiri?"

"Gak papa Dar," sahut Geby dengan suara paraunya.

Dara mengangguk lalu pamit melenggang keluar. Geby hanya memakan rotinya dalam keheningan kelasnya. Entah kemana teman-teman sekelasnya, memang ini jam istirahat. Tapi, dikelasnya tidak menyisakan satu orang pun.

Geby menolehkan kepalanya ke arah jendela, matanya mengerjap dengan mulut yang bersiap memakan rotinya. Kenneth berdiri diluar sana dengan salahsatu alisnya terangkat, menatap Geby dingin. Dengan cepat, Geby membuang wajahnya menghindari Kenneth.

Otaknya berpikir keras, sejak kapan Kenneth disana? Kenapa cowok itu menatapnya begitu dingin? Geby menatap rotinya, ia teringat mengenai siapa pemberi makanannya. Geby menoleh, berniat untuk menanyakannya pada Kenneth.

Tapi Kenneth sudah tidak ada disana, Geby celingukan mencari keberadaan Kenneth. Tapi tetap tidak ada, apa mungkin sudah pergi?

"Aaaaaa"

Roti yang sejak tadi dipegangnya, kini sudah tergeletak di lantai yang sebelumnya sempat mengenai wajah Kenneth. Geby terkejut saat Kenneth sudah berdiri di depannya, dan tak sengaja rotinya terlempar mengenai wajah cowok itu.

"K-kak Kenneth kapan kesini? Ngagetin tau gak?!"

Kenneth hanya mengangkat bahunya acuh tak menghiraukan pertanyaan Geby. Kenneth langsung saja duduk di samping Geby sambil melipat tangannya lalu menenggelamkan wajahnya disana.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang