EMPAT PULUH DUA

5.3K 235 37
                                    

Assalamualaikum semuanya...
Gimana? Kemarin katanya pada penasaran dan pengen cepat tahu endingnya kayak gimana?
Yang sabar okeh... Karena semuanya butuh proses hehehe...

Oh iya, Fake Cupu tinggal 8 part lagi menuju ending lho... Makanya banyakin vote, comment, dan share ke teman-teman kalian siapa tahu saya updatenya jadi sering 😂😂... Rencananya sih, sebelum lebaran itu, cerita ini udah selesai... Semoga nyampe target ya, amiinnn....

Yaudah, kalau gitu selamat membaca dan semoga kalian suka 🙏🙏

Typo bertebaran mohon dimaklumi 😅🙏

Happy Reading :)

•••••••••••

Jangan pernah salah mengartikan pemberian seseorang.

~ Geby ~

🌷🌷

Apa mungkin gue beneran suka sama Kak Kenneth?

Kenapa perasaannya kini harus menjadi disaat seperti ini? Kenapa ia tidak bisa terlalu lama marah pada Kenneth? Kenapa semuanya menjadi diluar kendalinya?

Seorang guru masuk membuat Geby cepat-cepat membuang segala pikiran tentang Kenneth. Ia tidak ingin terlalu lama memikirkan Kenneth, meskipun ia khawatir mengingat Kenneth yang masih dihukum.

_^_^_

"Dari mana aja lo?" tanya Denis saat Kenneth datang ke kelas.

Kenneth tidak menjawab, ia memilih untuk segera duduk mengistirahatkan tubuhnya yang cukup lelah. Dihukum sampai jam istirahat, itu bukanlah waktu yang sedikit. Kakinya terasa pegal, terutama tangan kanannya.

"Wajah lo kenapa? Kok lebam gitu?" tanya Reza.

Kenneth menolehkan kepalanya dan mengembuskan napasnya panjang.

"Gara-gara si Ari. Tadi pagi dia cari masalah dan ngajak ribut. Alhasil, gue dihukum, dia ke UKS." kata Kenneth yang sebenarnya malas untuk menceritakan hal ini.

"Ke UKS? Kenapa gak dihukum?" kini Gino yang giliran bertanya.

"Parah mungkin."

Mereka tertawa renyah, mereka sudah mengerti kalau Kenneth yang membuat Ari memasuki UKS. Cowok itu pasti hampir membunuh anak orang.

Kenneth melirik air yang sejak tadi ia bawa, ketiga temannya tidak ada yang penasaran dengan air sekaligus handuk Kenneth. Mungkin Kenneth membelinya tadi. Setidaknya itu yang ada dalam pikiran mereka.

Kenneth segera meminumnya, ada rasa yang berbeda setelah ia meminumnya. Hatinya mendadak senang, mengingat itu pemberian Geby. Ia harus berbicara dengan cewek itu, apapun risikonya.

"Kalau mau ke kantin, duluan aja. Nanti gue nyusul, gue ada urusan bentar." seru Kenneth membuat mereka mengangguk.

Kenneth berjalan keluar kelasnya dengan semangat. Rasa ingin beristirahat hilang secara tiba-tiba, terkalahkan oleh rasa ingin menemui Geby. Cowok itu merindukan cewek yang selama ini selalu ia antar-jemput.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang