EMPAT PULUH SEMBILAN

5.4K 254 116
                                    

Assalamualaikum semuanya...
Ada yang rindu dan gak sabar sama Geby dan Kenneth? Yang rindu saya ada gak?😂😂

Berkali-kali saya katakan, siapin hati sama mental kalian ya... Apalagi di part ini😅

Penasaran? Langsung aja deh kalau gitu. Oh iya lupa, di bagian bawah jangan lupa baca ya😉

Selamat membaca dan semoga kalian suka🙏🙏

Happy Reading :)

•••••••••••••••

Kenapa harus bilang sayang kalau nyatanya masih sayang sama orang lain?

~ Geby ~

🌷🌷

Kenneth berlari dengan tergesa menuju Rumah Sakit, ia mendapat kabar bahwa Viona belum makan dari kemarin. Kemarin malam Kenneth memang tidak kembali ke Rumah Sakit, setelah melihat Geby dan Reza, ia langsung pulang ke rumahnya karena masih menyimpan rasa kesalnya terhadap Reza.

"Suster, bagaimana dengan Viona? Apa dia sudah makan?" tanya Kenneth saat melihat seorang suster keluar dari dalam ruangan Viona.

Suster itu menggeleng lemah, "Belum, ia tidak mau makan sejak kemarin."

"Baik, kalau gitu biar saya yang membujuknya. Terima kasih," suster itu mengangguk lalu pergi.

Kenneth membuka pintu itu perlahan, wajah Viona tampak berpaling enggan untuk melihat kedatangannya. Kenneth berjalan pelan mendekati Viona, mencoba untuk membujuk Viona makan.

"Viona, aku ...."

"Kenapa balik lagi ke sini? Kamu udah gak peduli kan sama aku? Buktinya kemarin malam kamu langsung pergi tanpa kembali ke sini!" seru Viona tanpa menatap Kenneth.

"Viona ... kamu harus makan."

"Gak perlu! Biar sekalian mati aja! Aku capek kayak gini terus! Perhatian kamu sudah teralihkan, kamu lebih merhatiin Geby dari pada aku, Ken! Kamu udah lupa sama aku!" lirih Viona.

"Viona ..." Kenneth mencoba menyentuh wajah Viona dengan tangan kanannya agar Viona menatapnya.

Viona menepis tangan Kenneth dan semakin mengailhkan tatapannya dari Kenneth.

"Aku minta maaf sama kamu kalau aku salah. Aku gak berniat nyakitin kamu, karena selain kamu, Geby juga sama sakit. Apalagi kemarin, kamu minta aku bohong sama Geby, aku turutin. Kurang apa aku sama kamu?"

Viona menundukan kepalanya, membiarkan air matanya jatuh membasahi pipinya. Yang dikatakan Kenneth memang benar, Geby juga sama-sama sakit, bahkan lebih. Viona menolehkan kepalanya menatap Kenneth.

Kenneth memeluk Viona, berharap cewek itu mengerti dengan apa yang dikatakannya. Ia tidak ingin menyakiti Viona maupun Geby, ia menyayangi keduanya, Geby sebagai pacarnya dan Viona sebagai sahabatnya. Namun rasa sayangnya terhadap Viona tidak akan pernah melebihi rasa sayangnya terhadap Geby.

Viona beringsut dari pelukan Kenneth dan Kenneth segera mengusap air mata Viona dengan ibu jarinya dan tersenyum.

"Sekarang Viona makan ya," bujuk Kenneth.

Viona menganggukkan kepalanya dan Kenneth segera mengambil semangkuk bubur yang ada di sampingnya. Ia menyuapi Viona dengan perhatian sampai Viona merasa bahwa Kenneth masih menyayanginya bahkan mencintainya.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang