DUA PULUH DUA

7.5K 343 22
                                    

Assalamualaikum teman-teman 😇
Bagaimana kabarnya nih? Masih pada nunggu kan? Iyain aja ya :v
Ohh iya, hari ini senin hari yang menjadi awal kalian memulai memulai sekolah setelah minggu libur :D

Jangan lupa awali hari kalian dengan semangat okeh!! Belajarlah dengan serius ya... Biar kalian sukses di masa depan dan jangan lupa, kalau kalian lagi ada waktu baca setiap cerita ini update okehh :v

Ya sudah, cuma itu aja... Selamat membaca dan semoga suka....

Happy Reading :)

•••••••••••••••••

Semacam tidak peduli, namun hati malah berkata lain. Aku peduli!

~ Kenneth ~

🌷🌷

Geby berjalan menuju kelasnya, selama perjalanan ia menengokkan kepalanya untuk melihat lapangan basket. Bukan melihat kelas 12 yang sedang olahraga, tapi untuk melihat ada tidaknya Pak Wira.

Setelah dirasa tidak ada, Geby memutar kembali kepalanya untuk melihat ke depan. Langkahnya langsung terhenti dengan suara menciut dari sepatunya karena terhenti secara tiba-tiba.

Geby langsung mengekspresikan wajahnya seperti orang sakit, bahkan tangannya memegang perut seperti menahan rasa sakit.

"Kamu dari mana Geby? Kenapa tidak dilapang?" Tanya pak Wira tegas.

"A-aaaduhhh...." Geby meringis memegang perutnya.

"Kamu kenapa pegang-pegang perut seperti itu?"

"Maaf p-pak... Aduhhh tadi saya pusing pak, perut saya juga sakit. Jadi, saya ke UKS karena gak kuat." akting Geby.

"Benarkah? Wah... Saya merasa bersalah sekali menghukum kamu, pantas saja tadi kamu tidur."

Geby hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil berpura-pura menahan sakit di perutnya.

"Akhirnya, akting gue mempan juga. Yes, gue berhas-"

"Dia bohong pak!"

Pak Wira dan Geby langsung menoleh ke arah suara. Kenneth sudah berdiri disana sambil menatap sinis Geby. Geby mengatupkan kedua tangannya di depan dada, dan mengedipkan matanya beberapa kali terhadap Kenneth berusaha agar cowok itu membantunya.

"Maksud kamu apa Kenneth?"

"Dia sengaja lari dari hukuman bapak. Bahkan tadi dia sempat banting pintu UKS dengan keras. Dia bohong, dia gak sakit pak."

Pak Wira langsung menoleh ke arah Geby dengan wajah kesalnya. Geby menelan salivanya dengan susah. Okeh! Kali ini dia gagal karena cowok kakak kelasnya ini.

"Berani kamu bohongin saya?"

"Kak Kenneth juga bolos dari pelajarannya pak." ucap Geby tak mau kalah dengan Kenneth.

"Apa benar Kenneth?"

"Wah pak.. Saya nggak bo-"

"Kalian lari dua puluh keliling di lapangan basket! SE-KA-RANG!!" ucap pak Wira memotong ucapan Kenneth dengan penekanan di akhir kalimatnya.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang