TIGA PULUH EMPAT

5.5K 262 12
                                    

Assalamualaikum semuanya... Apa kabar?
Semoga selalu baik-baik saja ya :)

Jangan lupa baca sampai selesai, typo bertebaran mohon dimaklumi....

Happy Reading :)

•••••••••••

Apa masa lalu itu kembali dengan sebuah petunjuk?

~ Geby ~

🌷🌷

Geby melirik seseorang di balik tembok, sejak mendengar kabar Dion dari dokter, Geby merasa ada yang memperhatikannya. Dengan pelan, ia menolehkan kepalanya, tiba-tiba seseorang berlari dengan jaket hitam yang membalut tubuhnya.

Geby berniat mengejar orang itu, namun Gino datang untuk segera melihat jasad Dion. Sudah dipastikan, orang itu yang sejak tadi memperhatikannya. Terlihat dari gerak-geriknya yang mencoba menghindar saat Geby melihatnya.

"Apa dia temen yang ninggalin Kak Dion?" gumamnya.

---

"Apa mungkin...? Gumam Geby sambil menatap foto itu lekat-lekat.

Foto orang itu mirip sekali dengan orang yang Geby lihat di rumah sakit saat kematian Dion. Geby masih mengingatnya dengan jelas, bahkan tidak akan melupakannya.

Tapi mana mungkin Kenneth orang itu?

Apa masa lalu itu kembali dengan sebuah petunjuk?

"Kak Kenneth!!!" seru seseorang membuat Geby menolehkan kepalanya cepat dari foto yang ia lihat.

Seorang anak kecil tampak berdiri dengan mainan mobil di tangannya. Wajahnya dingin seperti Kenneth, namun tetap tampan. Tubuhnya sedikit gendut dengan pipi yang begitu menggemaskan.

Geby sadar, tatapannya seperti tidak menyukai Geby. Dengan cepat ia menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum lalu mendekati anak kecil itu. Geby tetap memaksakan senyumnya saat anak itu malah pergi menghampiri Kenneth yang baru saja datang.

"Kenapa kakak bawa perempuan lain ke sini?"

Geby sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan anak kecil tadi. Perempuan lain? Jadi, Geby orang yang kesekian yang Kenneth bawa ke rumahnya? Geby masih belum mengerti dengan maksud anak kecil tadi.

"Arga? Mending sekarang kamu masuk ke kamar." kata Kenneth.

"Arga gak suka sama dia, Arga lebih suka sama Kak Vi-"

"Arga! Kakak bilang masuk ke kamar!" ucap Kenneth dengan suara agak meninggi.

Arga beralih menatap Geby kesal kemudian kembali menatap Kenneth. "Kakak gak pernah berani bentak Arga sebelum kenal dia!" teriak Arga sambil menunjuk Geby kemudian berlari dari sana.

Geby hanya menunduk setelah mendengar apa yang diucapkan Arga -- adik Kenneth. Ucapannya begitu menohok, seolah itu peringatan untuk Geby karena membawa perubahan pada Kenneth terhadap Arga.

"Kak, aku..."

"Gak usah dipikirin By, tujuan gue mau ngajak lo jalan, bukan mikirin Arga."

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang