DUA PULUH EMPAT

6.9K 336 10
                                    

Assalamu'alaikum semuanya...
Saya kembali lagi nih dengan part 24 hehehe...
BTW, makasih banyak buat 30k nya, saya senang beneran deh...
Yaudah, banyakin lagi ya... 😅

Selamat membaca dan semoga suka

Happy Reading :)

•••••••••••••••

Gue bersikap kayak gini, karena gue sayang lo!

~ Gino ~

🌷🌷

"By... Lo pulang sama siapa?" tanya Dara disela-sela dirinya yang tengah membereskan alat tulisnya.

"Kak Gi-" Geby menepuk jidatnya "Iya ya, gue pulang sama siapa? Kak Gino kan sama lo" ucap Geby sambil menolehkan wajahnya menghadap Dara.

Geby mengetuk-ngetuk kepalanya dengan jari telunjuknya, mencoba untuk menemukan jalan keluarnya. Seketika, wajahnya meringis mengingat Kenneth yang sepertinya tidak akan memberikannya tumpangan lagi.

Lalu, ia harus pulang bareng siapa sekarang?

"Yahh By, sorry ya. Gara-gara gue lo-"

"Syutt! Jangan pikirin gue. Yang penting kakak gue senang."

Geby kembali melanjutkan membereskan alat tulisnya yang belum masuk. Dara izin pamit karena Gino sudah menunggu dan Geby mengangguk mengerti.

Setelah kepergian Dara, Geby langsung keluar dengan pertanyaan yang sama 'Dengan siapa ia pulang sekarang?'
Okeh, pertanyaan itu tak kunjung menemukan jawabannya, karena bayangan Kenneth yang selalu melintas.

Geby duduk di kursi yang tersedia di parkiran dengan alasan yang masuk akal. Siapa tau ada tebengan kan? Dari arah yang berlawanan, Kenneth nampak muncul dan menatap ke arahnya sebentar, lalu melanjutkan kembali langkahnya menuju mobilnya.

"Yes.. Kak Kenneth pasti bakal ngajak gue... Akhirnya," gumam Geby.

"Tapi..." wajahnya kembali murung mengingat kata Kenneth yang tak mungkin mengajaknya bareng lagi.

Mobil Kenneth mulai melaju dan semakin dekat dengan posisi Geby. Geby meliriknya tidak sepenuhnya melihat, ia pura-pura tidak tau saja. Mobil Kenneth melaju dengan pelan membuat Geby berpikir sejenak kenapa lambat sekali?

Senyum Geby mengembang begitu mobil Kenneth berhenti tepat di depannya. Apa mungkin Kenneth menarik kata-katanya tadi pagi? Semoga saja, lagian ini sudah hampir sore.

Kaca mobil Kenneth perlahan terbuka menampilkan wajah Kenneth yang begitu tampan. Geby tak berkedip sama sekali membuat Kenneth menarik kedua sudut bibirnya ke atas.

"Yuk pul-"

Geby tersentak kaget saat tangannya tiba-tiba ditarik Reza yang tiba-tiba datang membuat ucapan Kenneth terpotong. Geby menoleh menatap Reza yang menurutnya sedikit aneh.

"Kak Re-"

"Sorry Ken, Geby pulang bareng gue."

Kening Geby mengerut mencoba menolak, namun Reza sudah lebih dahulu menariknya menjauh dari Kenneth. Kenneth menatap keduanya datar, untung saja ia belum menyelesaikan kalimatnya.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang