ENAM BELAS

9.3K 358 22
                                    

Hayyyyy saya kembali lagi, masih dengan orang yang sama kok @Shylicon_ heheeee

Kemarin saya lihat di komentar, beberapa orang minta update cepet karena penasaran (mungkin). Saya bilang kalau saya up setiap senin, ehhh malah ada yang bilang kan lagi libur... (gak tau siapa)

Yaudah, dan alhasil saya harus update demi kalian cemuahhhh 😍😍

Tapi, kalian jangan lupa share, vote, comment dan dukung terus cerita ini ya.... Karena harapan saya cuma kalian...

Saya sayang kalian semuaaaaa 😘😘

Yaudah, selamat membaca dan semoga suka okehhh!!

Happy Reading :)

•••••••••••••••••••••••

🌷🌷

Kau harus bertanggung jawab karena sudah mempermalukanku dengan semua orang menganggap kita pacaran!!

~ Kenneth ~

🌷🌷

Kenneth membantu Geby turun dari ranjang tempat ia diobati tadi. Kenneth berpikir keras, apa yang harus dilakukan Geby untuk menebus rasa malunya dari tadi?

Seketika senyuman jahil tercetak di bibir cowok berperawakan tinggi nan putih itu. Ia sudah yakin dengan keputusan yang diambilnya, Geby harus bertanggung jawab!

Kenneth dan Geby melangkahkan kakinya keluar dari ruangan yang penuh dengan bau obat-obatan itu. Geby terus mengucapkan rasa terima kasihnya pada Kenneth karena sudah membantunya dan Kenneth sudah lelah menjawab terima kasih dari Geby.

"Makasih kak,"

"Telinga gue panas denger lo terima kasih mulu dari tadi!" ucap Kenneth kesal

Geby hanya nyengir kuda, memang benar ia sudah hampir lebih dari sepuluh kali menyebutkan rasa terima kasih pada cowok itu, wajar saja Kenneth kesal.

Geby memasuki mobil Kenneth saat cowok itu menyuruhnya untuk segera masuk. Dan Geby menurut, karena terlihat dari wajah cowok itu yang menurut Geby mungkin cowok itu sudah bosan membantunya, atau mungkin terpaksa melakukannya?

"Ngelamun terus! Kesambet baru tau rasa lo!" ketus Kenneth

"Nih cowok kenapa sih? Kok sikapnya berubah mulu! Kadang manis, pahit, asem! Aneh!" batin Geby

"Mikirin apa lo?" tanya Kenneth berusaha memecahkan keheningan sejak tadi

"Nggak!" Geby memalingkan wajahnya menghadap keluar jendela menatap jalanan yang cukup ramai

Kenneth hanya mengangkat bahunya acuh, tidak peduli. Mata Geby menyipit mencoba melihat jelas apa yang terjadi di luar sana.

Semua orang nampak ramai dan ricuh. Apa yang mereka lihat? Setelah sadar apa yang dilihatnya,tiba-tiba Geby meneteskan air matanya. Kenneth yang belum sadar akan tangisan Geby nampak fokus mengemudi dengan mata menatap lurus ke depan dengan tajam.

Lama-kelamaan suara tangisan Geby terdengar ke telinga Kenneth, membuat cowok itu menoleh melihat keadaan cewek di sampingnya.

FAKE CUPU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang