Assalamualikum semuanya....
Gimana? Berapa orang yang sudah menantikan EPILOG ini? Pada rindu berat gak nih?Yaudah, kalau gitu langsung saja. Saya gak tega kalau harus biarin kalian nunggu lama.
Maaf banget kalau Epilognya jelek, bikin kalian gak suka. Jujur aja, saya bukan seorang ahli dalam menulis. Saya menulis itu karena hoby dan jadi keterusan karena semangat dari kalian. Maaf kalau jelek.
Selamat membaca dan semoga suka 🙏🙏
Happy Reading :)
••••••••
Jangan bohongi perasaan lo sendiri kalau lo masih sayang dan cinta sama dia, gue bisa ngerasain sakit kayak lo.
~ Reza ~
🌷🌷
Satu tahun telah berlalu, sesuai dengan janjinya sekaligus apa yang menjadi keyakinannya, Geby saat ini sudah ada di rumahnya. Tidak ada yang tahu akan kedatangan Geby, karena Geby pulang lebih awal dari apa yang dikatakannya. Ia memutuskan untuk pulang satu hari sebelum semuanya tahu.
Geby memberitahu pada mereka bahwa ia akan menemui teman-temannya dua hari lagi tepat pada siang hari. Geby memandang setiap sudut di kamarnya, sama sekali tidak ada yang berubah. Geby tersenyum sambil mendekati kasurnya, ia memilih duduk di tepi kasurnya sambil menatap langit malam melalui jendela kamarnya yang terbuka lebar.
Ia tersenyum, langit pernah menjadi saksi atas rasa sakitnya, atas apa yang ia rasakan dan juga ia alami. Geby masih ingat ketika ia menangis di dekat jendela sambil menatap langit dengan alasan karena ia masih belum menerima atas berakhirnya hubungannya dengan Kenneth.
Geby menatap langit itu dengan lekat, "Aku kembali lagi dengan beberapa hal yang berbeda, termasuk sikap dan tampilanku. Sayangnya ada satu hal yang masih terlihat sama, perasaanku. Perasaanku tidak ingin berubah, aku gagal untuk melupakannya selama satu tahun. Tapi, apa dia masih mengingatku dengan perasaan yang sama?" ucapnya pada langit, seolah langit dapat mendengar dengan memperlihatkan bintang yang berkelip-kelip.
Geby tersenyum getir, sepertinya ia harus melakukan kebohongan yang hanya akan menyakiti dirinya. Ia harus terlihat seperti sosok yang sudah melupakan Kenneth dengan bersikap cuek. Ya, ia harus melakukannya. Jika tidak, ia hanya takut untuk kembali berharap pada hati yang belum pasti untuk siapa.
Geby menunduk sambil menyentuh sebuah kalung yang masih melingkar di lehernya, "Aku bahkan masih memakai kalung ini, kak. Jelas banget kalau aku belum bisa lupain Kak Kenneth."
Ketukan pintu terdengar membuat Geby membalikkan tubuhnya menatap kakaknya yang berdiri di ambang pintu menatapnya terkejut.
"By, ini beneran lo?" tanyanya.
Geby terkekeh pelan lantas mengangguk, "Iyalah, lo kira siapa? Hantu?"
Gino berjalan mendekat sambil meneliti penampilan Geby dari atas hingga ke bawah dan kembali lagi ke atas, "Lo beda banget! Rambut lo sengaja diiket, ya? Gak biasanya."
"Hmmm," gumam Geby.
Gino menatap selidik Geby, "Tampilan lo berubah, jangan-jangan perasaan lo juga berubah."
"Jangan bahas perasaan! Gue gak tertarik!"
"Tenang, jangan nge-gas gitu dong jawabnya. Maksud gue, apa lo berhasil lupain Kenneth?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE CUPU
Teen FictionAmazing cover by @itsgalexia Geby terpaksa menjadi Fake Cupu untuk menemukan seseorang yang telah meninggalkan dan membunuh Dion, sepupunya waktu dulu. Kebohongan mulai muncul sejak penyamaran Geby terbongkar. Termasuk kebohongan dari sahabatnya sen...