Tias melempar tasnya ke sembarang tempat, lalu merebahkan sebentar badannya dan mulai masuk dengan dunia khayalnya.
***
Debruak....
Terdengar suara keras yang sangat memekakan telinganya, lalu Tias memilih keluar dari kamar untuk melihat suara apa yang terdengar tadi.
Ia mengendap-endap bagaikan maling. Tias menyelinap kesana kemari dan sampailah Tias pada sumber suara.
Dia melihat seseorang di pojok sana yang terlihat seperti seorang pria, Tias berfikir sejenak, setaunya tidak ada seorang pun pria dirumah ini kecuali ayah nya, tapi sang ayah saat ini sedang keluar kota, jadi siapa sebenarnya pria tersebut.
Tias pun memberanikan diri untuk mendekati pria itu.
Dan kini jarak mereka tinggal beberapa langkah, tapi tidak sengaja Tias menyenggol guci yang ada disana hingga terjatuh.
Ctarrrr cetar menbahenol
(begitulah bunyi guci yang pecah).Pria yang tak diketahui itu pun sontak melihat ke belakang dan kedua bola mata merekapun saling bertemu.
Pikiran buruk Tias tentang orang itupun tersangkal ketika Tias melihat wajah dan senyum merkah dari pria yang kini menatapnya hangat.
Tias sebelumnya tidak pernah melihat apalagi mengenalnya.
Namun apa yang terjadi, tiba-tiba pria itu memanggil namanya dan langsung mendekap Tias dengan erat.
Lalu detik berikutnya pria yang bisa dibilang perfect itu mendekatkan wajahnya dengan wajah Tias.
Tias yang merasa aneh langsung menutup kedua matanya, dia merasakan kedua pipinya sangat panas saat ini, nafas pria itu pun semakin dekat, Tias merasa jika pria di hadapannya ini hendak mencium dirinya.
Tias menghembuskan nafas berat dan pasrah dengan keadaan, dia mengikhlaskan pria itu untuk menciumnya.
plok...*
"Aww..." Tias meringis kesakitan.
Ternyata dirinya sedang tidur dan tidak sengaja ia memukul mulutnya sendiri.
"Ahhh sial ternyata hanya mimpi. Padahalkan gue gk pernah tuh dicium cogan kaya dia." Cerca Tias kesal.
Lalu Tias mengecek jam diatas meja yang berada tepat didekat tempat tidurnya.
Tias terpelonjak ketika melihat jam telah menunjukkan pukul 16.30. Dia baru ingat kalau hari ini ada perlombaan drawing, yang lombanya dimulai pukul 17.00.
Waktu yang Tias miliki hanya 30 menit untuk menuju tempat penyelenggaraan lomba yang cukup jauh dari rumahnya.
Tias langsung berganti baju lalu menyiapkan beberapa peralatan untuk menggambar.
Tias menunggu taksi lewat, tetapi tidak ada satu pun taksi yang melintas di daerah dekat rumahnya.
Tiba tiba sebuah ide melintas dipikirkannya. Dia nekat memberhentikan setiap kendaraan yang melintasi rumahnya.
Dan ada sebuah motor yang melintas, ups salah salah bukan motor tetapi vespa.
Tak berfikir lama lagi, Tias langsung menyodorkan tangannya pertanda untuk memberhentikan vespa tersebut.
Ntah karena tidak melihat Tias, ataupun apa vespa tersebut tak berhenti.
"Mas... mas... tolong gue mau numpang doang." Teriak Tias.
Vespa itu sekejap hilang dari pandangannya.
Tias frustasi waktunya kini tinggal 10 menit lagi. Ia sudah pasrah kali ini, mungkin bukan rezekinya untuk mengikuti event ini.
Dia mencoba membuka gerbang rumahnya, dengan tangan dan tubuh yang lemas pula.
Tinnn tinnn tinnnnn tinnnnnn.....
Terdengar suara klekson memekakan telinganya.
tiinnnnnn tinnnn....
Tias pun berbalik dan berniat untuk melempar orang yang memencet klekson berulang kali itu dengan sepatu nya.
"Lo baru punya klekson? Atau baru beli tangan sih?" Tias sangat murka dengan orang tersebut.
Tias terus marah tak jelas ke orang yang ia tak kenal itu, karena orang tersebut masih memakai helm di kepalanya.
Tiba-tiba Tias terdiam....
"Hemmmm gue kaya pernah liat nih vespa.." Tias berfikir.
"Ah iyaaa ini kan vespa yang tadi gue stop stopin, ah ngapain nih vespa kesini lagi, gue udah gk butuh."
Orang tersebutpun berbicara tanpa membuka helm nya.
" Lo mau numpang atau kaya gimana?" Ujar orang itu.
"Iya gue mau numpang, tapi itu tadi sekarang gk jadi." Kata Tias sangat galak.
"Emang lo mau kemana?"
"Apa urusan lo nanya-nanya gue?" Jawab Tias jutek.
Mungkin itu efek Tias gagal ikut lomba dan emang lagi datang tamu bulanan.
"Dasar cewek gila" Gumam sang pengendara vespa itu.
"Eh eh apa lo bilang?. Bilang apa lo tadi? Eh sini kalau berani turun lo dari vespa dan buka helm lo. Cemen banget lo berani nya disitu doang sini sini lo"
"Benar-benar sakit nih cewek, rugi banget gue ngehabisin waktu disini bisa bisa terlambat." Lelaki itu pun langsung menyalakan kembali vespanya
" Cewek gilaaaa". Teriak lelaki itu lalu langsung melaju dengan vespa klasiknya.
Tiass melihat plat nomer vespa orang itu dengan lekat, bermaksud jika ia bertemu dengan vespa itu lagi Tias akan langsung membunuh orang nya.
Vote, comment and share
(Razayn)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trip My Future ✓ [REVISI]
Teen FictionBukan sebuah cerita cinta antara sang bad boy dengan nerd girl, ini adalah kisah seorang gadis yang kehilangan hidupnya sejak ia di tinggal oleh seseorang, sampai pada akhirnya gadis ini pun bertemu dengan pria yang dapat mengembalikan kehidupannya...