POV TiasKenapa luka yang entah sudah berapa lama ini harus kembali terkupas?. Aku tak tau harus marah pada siapa saat ini? Apakah aku harus menyalahkan Zidan yang telah meninggalkan ku?. Atau Ali yang sudah mengupas kembali semua luka ini? Aku bingung , dengan apa lagi aku harus menutupi semua luka dan sakit yang aku rasa kan. Aku hanya butuh seseorang yang dapat menyembuhkan nya.
***
POV Author
Tias berlari dengan sangat cepat menuju ke halaman belakang sekolah. Dia tak mau ada orang yang melihat dirinya menangis.
Akhirnya semua air mata yang dia tahan jatuh dan membasahi pipinya. Tias tak sanggup lagi menahan semua bendungan itu.
Dia terjatuh di halaman sekolah dan terduduk lemas didekat tembok. Dirinya terus menangis, dia tak tau apa yang dia tangisi. Tapi jelasnya saat ini dia merasakan satu luka yang sangat perih.
Memori kelam itu bangkit lagi dipikirannya. Dia teringat jelas apa yang telah terjadi kepadanya. Dan dia juga saat ini merasakan semua ketakutan yang dia rasakan pada saat itu.
"Yasss kamu ngapain disini??." Tiba tiba Sinta datang dan menghampiri Tias.
Tias tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Dia hanya menahan isakan agar tidak terdengar oleh Sintia.
"Yas kamu kenapa? Cerita sama gue jangan kaya gini." Bujuk Sinta agar Tias mau bertukar perasaan dengan dirinya.
"Yas tadi Ali datengi gue di kantin, terus dia bilang kalau lu nangis dan lari ke halaman belakang, dan dia minta tolong ke gue untuk ngecek keadaan lu. Oiya Al..." Belum selesai Sinta menjelaskan, Tias langsung memotong kalimat Sinta.
"Jangan sebut nama cowok sialan itu lagi dihadapan gue." Ucap Tias dengan amarah yang sangat membakar.
"I i iya Yas, yaudah kamu tenangi diri dulu. Ayo sini jangan duduk di lantai gitu, ntar jorok terus gue capek deh nyuci baju lu." Sinta mulai mengalihkan perhatian Tias agar dirinya tak lagi menangis dan menjadi lebih tenang.
Ketika Tias sudah mulai tenang, barulah Sinta berani bertanya.
"Gk mau makan?."
Hanya menggeleng kan kepala.
"Yaudah deh." Keadaan hening tak ada yang menbuka suara.
Tapi tuba tiba Sinta memanggil Tias.
"Yas ?." Panggil Sinta dengan nada sangat lembut.
" Iya.?"
"Kamu sahabat aku kan? Kamu beneran anggap aku sahabat kamu kan?." Tanya Sinta sangat serius .
"Iyalah."
"Ok kalau begitu lo wajib cerita apapun masalah lo ke gue. Lo wajib laporan sama gue. Gue sedia 24 jam buat sahabat gue Shena Autias Styles." Sinta menarik tangan Tias lalu menggengam nya dan memberikan pelukan hangat kepada sahabatnya itu .
"Makasih Sin, gue minta maaf yah."
" Kamu gk boleh minta maaf, aku yang harus nya minta maaf, karena aku gk bisa jagain sahabat aku."
Mereka saling membagikan sebuah cinta antara dua sahabat.
......
Ali diam diam keluar dari lingkungan sekolahan, dengan melompati pagar belakang sekolah.
Dia mencari cari toko bunga terdekat didaerah sekolahannya.
Dan setelah berjalan cukup jauh akhirnya Ali menemukan toko bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trip My Future ✓ [REVISI]
Roman pour AdolescentsBukan sebuah cerita cinta antara sang bad boy dengan nerd girl, ini adalah kisah seorang gadis yang kehilangan hidupnya sejak ia di tinggal oleh seseorang, sampai pada akhirnya gadis ini pun bertemu dengan pria yang dapat mengembalikan kehidupannya...