10. I Don't Know Why

688 59 17
                                    


Pagi ku cerah ku matahari bersinar, ku gendong tas biru ku di pundak. Selamat pagi makanan ku nantikan dirimu, didalam mulut ku menanti kan kamu. Makanan tercintaaa makanan tersayang tanpa mu apa jadinya aku.

Begitu lah setiap paginya Sintia, dia selalu bergembira dan bersinar layaknya matahari yang tanpa pernah absen menyinari dunia.
Apalagi ketika melihat makanan yang sudah berjejer di meja makan.

"Good morning ma." Sambut Sinta ketika melihat mamanya lagi sibuk dimeja makan.

"So mah kamu good morning good morning an segala, biasanya juga langsung nyamber makanan." Jawab mama nya masih sibuk menyiapkan sarapan.

"Hehehe mama mah gk ada romantis romantis nya. Sinta kan mau kaya yang di pelem pelem itu, kalau pagi pagi tuh bilang nya Good night, terus kalau mau tidur mama nya bilang Good morning." Katanya sambil mulai mengambil sepotong roti, yang telah mamanya siapkan.

"Anak mama pintar banget." Mama nya mencium kening Sinta sangat lama.

"Udah udah ma, Sinta tau mama sayang banget sama Sinta tapi lepasin dong ma ciumannya." Protes Sinta yang mulai risih dengan kecupan mamanya karena terlalu lama.

"Hmmm enak yah, main makan aja, tangan belum dicuci, udah main comot roti aja. Cuci dulu tangan kamu, cepat letakan roti itu." Tiba tiba mama Sinta menjewer telinganya dan memarahi Sinta.

"Udah nanggung ma." Sinta pun cepat cepat menghabiskan rotinya lalu mengambil tas yang berada disampingnya .

"Ma aku berangkat yah. Dah Hati hati kami dijalan." Katanya lalu langsung kabur sebelum mamanya melemparkan piring.

Mama Sintia yang melihat tingkah anaknya langsung mengelus dada, sambil bertanya, anak siapa sebenarnya dia.

***

"Aduh mampus gue telat lagi anjir." Ucap Sinta ketika melihat gerbang sekolah nya telah ditutup.

Tiba tiba dia memiliki ide untuk cabut hari itu, tapi aksinya itu keburu diketahui oleh pak Misrun.

"Hekm."

"Ehh bapak, assalamualaikum pak, saya masuk dulu yah pak soalnya udah terlambat." Sinta langsung mengurungkan niat nya ketika dirinya dipergoki oleh pak misrun.

***

"Yang terlambat dan yang tidak memakai dasi pindah ke lapangan basket." Kata bu Afifah guru BK di SMA Faturrahman.

Semua murid yang terlambat dan tidak menggunakan dasi pun digiring kelapangan basket termasuk dirinya. Mereka disuruh hormat selama satu jam pelajaran.

Ternyata Sinta melihat seseorang yang sangat asing baginya, apa mungkin dia anak baru? Kenapa dirinya tak tau?

Akhirnya karena rasa penasaran Sinta yang sangat besar dia pun memutuskan untuk bertanya kepada anak itu.

"Eh woy, lu anak baru yah?."Panggil Sinta sampai mengejutkan orang itu.

"Santai mbak, ngomongnya pelan aja gue juga dengar gk perlu pake toak sekolahan." Jawab orang itu.

"Iye iye maaf, lagian lu gitu aja kaget. Cowok bukan sih? seharusnya cowok tuh diapain aja gk bakal kaget, kecuali dia ke cyduk lagi selingkuh sama cewek laen." Ujar Sinta ngawur.

Jawaban Sinta emang selalu begitu, gk pernah nyambung dari pokok permasalahan, selalu keluar dari jalan. Termasuk otaknya.

"Iye gue anak baru, nama gue Ali, Anak kelas XI-Mia-5. Kenapa? Gue ganteng banget ya? Makanya lu sampe datengi gue." Jawab Ali dengan pd nya.

My Trip My Future ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang