Bukan sebuah masalah besar bagi seorang Tias jika ia dirumah seorang diri. Dia sering ditinggal oleh kedua orang tuanya yang mayoritas waktunya banyak dihabiskan untuk pekerjaan mereka.Pagi ini Tias bangun dan segera berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu. Karena ia tau Bundanya tak ada dirumah, meskipun bi Eni sudah menyiapkan sarapan buatnya.
"Bi Tias langsung berangkat yah." Ujar Tias bersiap-siap ingin keluar rumah.
"Non gk sarapan dulu? Ini bibi udah buatin non Tias sarapan." Ucap bi Eni yang masih sibuk mengoleskan selai di-atas lembaran roti.
"Sudah bi nanti aku sarapan disekolah saja." Jawab Tias.
Setelah merasa sudah lengkap semuanya barulah Tias keluar rumah. Tias terkejut ketika melihat seseorang telah berdiri didepan pagar rumahnya.
"Siapa itu?." Heran Tias.
Orang tersebut berbalik badan, ntah karena mendengar ucapan Tias atau tidak sengaja berbalik.
Laki laki itu ternyata Ali. Ali benar benar menepati janjinya untuk menjemput Tias.
Tias yang menyadari kehadiran Ali, langsung segera masuk ke dalam rumahnya lagi dan mencari keberadaan mang Sapri.
"Manggg......" Panggil Tias keseluruh penjuru ruangan.
Tapi hasilnya nihil, Tias tak menemukan keberadaan mang Sapri.
Tiba tiba Ali menggendong Tias dan membawa Tias ke atas vespa milik-nya.
"Ayo berangkat sama gue aja." Ujar Ali sambil menahan rontahan dari Tias.
"Gkkkk turuniii gue." Berontak Tias.
Setelah sampai di dekat vespanya, Ali langsung mengikat Tias dengan kain yang sengaja ia siapkan agar Tias tidak bisa kabur, tak lupa Ali memakai-kan Helm di-kepala Tias.
"Nah kalau udah gini dijamin lo pasti aman gk bakal jatoh." Ucap Ali.
Dan kini Tias bagaikan seorang anak kecil yang dibonceng oleh ibunya dibelakang motor.
(Nah kurang lebih begitu)
Tias tak henti hentinya memberontak dan ngomel kepada Ali. Tapi Ali sudah sangat kebal dengan semua omelan Tias, sesekali Ali hanya tertawa kecil karena geli melihat tingkah Tias yang baru ia ketahui.
Semua pasang mata tak lepas melihat aneh kepada mereka berdua. Tias sangat malu dengan apa yang telah diperlakukan Ali kepadanya.
Bahkan kini Tias telah mencatat nama Ali di-dalam list orang orang yang akan ia kutuk nanti.
Setelah tiba di sekolah, Tias pun tak kalah malu lagi.
Semua anak sekolah Faturrahman melihat dan mengumam dalam hati mereka.
"Aliiiiiiii lepasinnn gue." Teriak Tias sambil memukul mukul helm yang ia gunakan ke badan Ali.
"Sebentar lagi sayang, itu sedikit lagi sampe parkiran." Jawab Ali tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trip My Future ✓ [REVISI]
Dla nastolatkówBukan sebuah cerita cinta antara sang bad boy dengan nerd girl, ini adalah kisah seorang gadis yang kehilangan hidupnya sejak ia di tinggal oleh seseorang, sampai pada akhirnya gadis ini pun bertemu dengan pria yang dapat mengembalikan kehidupannya...