6.Pengusik

962 85 21
                                    

Tias berdiri sabar menunggu mang Sapri di dekat sekolahanya. Dia sudah biasa dengan hal ini, mang Sapri emang sering telat menjemputnya.

Setelah menunggu mang Sapri selama 30 menit Tias pun akhirnya menyerah, dia memutuskan untuk memesan ojek online.

"Aduh sial hp gue mati, terus gue harus pulang naik apa? Malah gk bawa powerbank ." Gumam Tias kesal.

Dia pun mencoba menunggu angkutan umum yang biasa lewat di depan sekolahannya.

Akhirnya angkutan yang ditunggu-tunggu datang juga. Tanpa berpikir panjang lagi Tias langsung saha menaiki angkutan itu, tanpa tau kemana arah jalan angkut ini.

Tias merasa ada yang aneh, dia tak mengenali jalan jalan yang dilewatinya. Sedari tadi Tias memperhatikan sepanjang jalanan tapi ia tak melihat perumahannya dilewati oleh angkutan yang dinaikinya.

Tias pun memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu penumpang yang ada didalamnya. Sebenarnya bukan salah satu penumpang tapi satu satu nya penumpang yang ada diangkutan itu.

"Maaf mas boleh nanya?. Angkot ini ke mana yah jalurnya? Saya mau ke perumahan Permata Orus , kira kira ngelewati daerah sana gk yah mas?" Ucap Tias kepada seorang lelaki.

Tapi orang yang Tias tanya hanya diam saja.

"Mas ngelewati daerah sana gk yah? Soalnya saya gk tau daerah ini mas." Tias mencoba bertanya kembali ke lelaki itu lagi.

" Wkwkwkwkwk akhirnya gue bisa dengar dan ngeliat sendiri lu ngomong sepanjang tadi. Wkwkwkw lucu jugaa lu kalau ngomong panjang kali lebar kaya gitu rada aneh, soalnya dalam buku rekor lu gk pernah ngomong sepanjang itu." Ucap laki laki itu secara tiba-tiba, berhasil membuat Tias kaget.

Jlebbb.... ternyata orang yang Tias tanya itu adalah Ali.

"Ngapain lo disini." Tias langsung menjauh dari Ali dan membuang muka nya.

" Hey.... Heyy...."

"Apa." Kata Tias dengan galak.

" Hey tayooo hey tayooo dia bis kecil goblok mencuri melompat tayo selalu senang.... "
Ali bernyanyi dengan riangnya di dalam angkutan itu.

Tias membuka sepatunya lalu melemparkannya ke arah muka Ali.

" Aduh aduh, cewek emang gitu ya digituin aja marah, padahal gue kan cuma pengen nyanyi. Eh iya Btw kita kok selalu ketemu yah? Jangan jangan kita itu......."

"Bisa diam gk sih lo?" Ancam nya lagi menunjukkan sepatu sebelah kiri yang masih menempel dikaki nya.

" Wet wet wet santai mbak mas. Tadi lu nanya apa? Angkot ini ngelewati perumahan Permata Orus? Wkwkwkwkwkwkw goblok bener."
Ali tertawa sangat keras hingga supir angkot itu memarahi mereka.

"Pinggir om." Bilang Tias secara tiba tiba sehingga membuat angkutan itu berhenti mendadak.

"Oalah neng kalau mau berhenti bilang nya jangan ngagetin ya." Ujar Sang Supir.

Tias hanya tersenyum

Ternyata tak hanya Tias yang turun , Ali pun saat itu juga ikutan turun dari angkot tersebut.

"Mbak mas mau kemana? Emang lu tau ini dimana?." Ucap Ali sambil mengikuti arah jalan Tias.

"Mau ke Rsj." Jawab Tias ketus.

"Lah mau ngapain mbak mas kesana? Mau ngejenguk sodara sodara mbak yah disana?." Ganggu Ali.

"Iyaa." Tias mengiyakan saja apa kata cowok gila disamping nya itu.

"Wkwkwkwkwk dasar mbak mas gila. Eh eh gue mau damai dah sama lu. Gini aja gue bisa bantu lu, mau kaga?" Tawar Ali kepada Tias.

"Apaan?" Jawab Tias.

"Gue bakal orderin lu ojek online, gimana mau kaga? Tapi setelah ini kita bisa temenannya." Kata Ali sambil sibuk merogoh kantungnya

"Oke." Tias menerima tawaran Ali.

Tidak lama kemudian ojek online yang sudah diorder oleh Ali pun datang.

Tias langsung menaiki ojek tersebut tanpa memperdulikan Ali yang saat itu sedang berbicara.

***

"Lah om kenapa berhenti disini? Rumah saya masih disana lagi om." Tias kebingungan kenapa kang ojek nya berhenti bukan tepat didepan rumahnya. Padahal Tias sudah memberikan alamat lengkapnya kepada Ali tadi.

"Maaf mbak ini tadi buat lokasinya disini."

"Ohh gitu ya om? Ok deh terimakasih."

"Eh mbak ongkos nya?" Kang ojek itu memberhentikan langkah Tias yang hendak pergi.

"Ini bayar nya cash?." Tias terkejut ketika mengetahui ojek online itu belum di bayar.

Sementara dirinya tidak punya banyak uang lagi, karena dompet nya berada didalam tasnya yang hilang, dan uang yang disakunya hanya 10.000.

"Dasar ali baba kurang ajar." Tias berbicara sendiri.

"Ha? Kenapa mbak?." Bingung kang ojek.

"Ah tidak mas, oiya berapa ongkosnya?." Tanya Tias.

"50k mbak." Jawab kang ojek sambil mengecek handphonenya.

"Aduh mampus gue (gumamnya). Hmmm mas gimana yah. uang saya cuma 10k soalnya dompet dan tas saya tadi hilang." Jelas Tias dengan hati yang cukup kalut, dia ketakutan karena ia tak pernah seperti ini sebelumnya.

Tiba tiba ada sebuah vespa lewat dan hampir menabrak nya. Lalu melemparkan sebuah tas yang ternyata itu adalah tas nya Tias.

"Emang enak jalan. Wkwkwkwk." Terdengar suara dari sang pengendara vespa itu.

Tias seperti pernah mendengar suara nya dan ketika Tias menoleh kebelakang ternyata itu adalah Ali , bola mata mereka saat itu saling bertemu.

Di mata ali terpancar sinar yang cukup indah namun dimata Tias terpancarkan api kebencian.

"Ah sial, tuh anak ternyata yang ngambil tas gue, apasih mau dia."

Setelah membayar ojek online , Tias pun memilih melanjutkan perjalanan agar tiba dirumah nya. 

Dan disepanjang perjalanan dia tak lepas dari Ali.

Tias bingung kenapa tas nya bisa sama Ali. Dan kenapa Ali tiba tiba naik motor? Bukannya tadi Ali naik angkot?.

Ahhh banyak sekali pertanyaan didalam otaknya saat ini.




Hey readers menurut kalian Ali kenapa sih? Kenapa Ali ngikutin dan ngejailin tias mulu? Apa jangan jangan Ali suka sama tias? Ayuuu dah. Kalau mau tau jawabannya nantikan di part selanjutnya .
Oiya btw kan kemaren aku ada rencana mau buat RP. Nah nanti untuk para cast nya bakal aku up setelah part ke 9 atau 10 .
Okey cukup sekian dan terima votmment :v

(Razayn)

My Trip My Future ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang