"Nakal dulu baru sukses, bukan sukses dulu baru nakal." -Alvan Gara Cristian.
❤❤❤
Selamat membaca
Seorang lelaki yang baru selesai mandi terlihat dari rambut yang masih basah, dia kemudian memakai seragamnya, memperlihatkan penampilannya didepan kaca besar yang berada dikamarnya.
seperti biasa dia tidak akan pernah menggunakan dasi, kancing dari baju seragamnya juga dilepas satu memperlihatkan kaos putih dalamnya, dan juga baju yang seharusnya dimasukkan ke celana dia keluarkan.
Dengan gerakan cepat dia memakai sepatunya, kemudian menenteng tas di bahu kanannya.
"Alvan cepetan turun,"
"Iya ma," jawab Alvan sambil keluar dari kamar, kemudian menuruni tangga dan menuju meja makan.
"Wih enak nih ma nasi gorengnya," ucap Alvan yang sudah duduk dan mencicipi makanan itu.
"Iya itu spesial buat kamu, oh iya nanti mama pulangnya sedikit malam soalnya di butik banyak kerjaan," ucap Diana mama Alvan.
"Iya ma," jawab Alvan yang masih memakan nasi gorengnya itu.
Dia adalah Alvan, Alvan Gara Crishtian, Lelaki dengan wajah blasteran karena ayahnya berasal dari amerika dan ibunya yang berasal dari Indonesia, dia juga termasuk anak orang kaya karena ayahnya memiliki bisnis diberbagai negara, dan ibunya mempunyai butik yang terkenal di kawasan Jakarta. Dengan di anugerahi wajah yang tampan, keren dan kaya pasti banyak perempuan yang terpikat olehnya.
Tapi dia termasuk badboy, sering berkelahi, balapan, dan lainnya, bahkan dia sering kali di Drop Out dari sekolahnya, karena kelakuannya.
Dan sekarang adalah hari pertamanya di sekolah baru yakni di SMA Garuda.
"Ma kalau gitu Alvan pergi dulu ya," kata Alvan sambil mencium tangan mamanya dan bergegas keluar rumah.
"Iya hati hati, jangan buat masalah lagi disekolah barumu Alvan" ucap Diana yang memperingatkan putranya ini.
"Iya ma," teriak Alvan.
Alvan menaiki motor besar berwarna hitam yang sudah ada di garasi rumahnya.
dia menjalankan motornya dan membelah jalanan, dengan kecepatan diatas rata rata.
Sesampainya di sekolah, Alvan mencari tempat kosong untuk memparkirkan motor, setelah itu Alvan berjalan dikoridor untuk menuju ke ruang kepala sekolah.
Banyak orang yang melihatnya dan ada juga yang membicarakannya secara terang terangan saat dia berjalan dikoridor.
"Eh siapa itu? Gila ganteng banget."
"Itu anak baru ya?"
"Pengen deh jadi pacarnya."
Seperti itu pekikan para perempuan yang sedang membicarakannya dan Alvan hanya menanggapi dengan senyuman manisnya.
Sesampainya di ruang kepala sekolah, pintu ruangan tersebut terbuka seperti akan tau akan kehadiran Alvan, Alvan langsung memasuki ruangan itu.
"Kamu murid baru itu ya? Alvan Gara Christian?" Tanya kepala sekolah ketika tau Alvan masuk ke ruangaannya.
"Iya pak," jawab Alvan.
"Kamu masuk di kelas XI IPS 3 ya, kamu langsung ke sana saja karena sudah ada bu Dina disana, dia adalah Wali kelas kamu," ucap kepala sekolah.
"Iya pak, kalau gitu saya permisi," jawab alvan sambil membungkukkan sedikit badannya dan keluar dari ruangan itu.
Alvan sudah memutari sekolahan sekitar lima belas menit untuk mencari kelasnya, tetapi sampai sekarang tidak kunjung bertemu.
"Dimana sih kelasnya? masa gue harus cari ditempat segede ini sih, udah sepi lagi," gerutu Alvan, sambil berharap masih ada seseorang yang menunjukkan dimana kelasnya, koridor di tempatnya tadi saat lewatpun sudah sepi karena bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, dan membuat siswa siswi berhamburan masuk ke dalam kelas mereka masing masing.
Saat Alvan masih terus berjalan mencari kelasnya, Alvan melihat ada seorang perempuan duduk diluar kelas, perempuan itu sedang menulis dan mendengarkan lagu menggunakan Hedsheat, sepertinya kelas itu sedang tidak ada guru yang mengajar karena terlihat dari kelas itu yang begitu ramai.
Alvan menghampiri perempuan itu "Hei gue mau nanya dong, kelas XI IPS 3 itu dimana ya?" tanya Alvan.
Dan perempuan itu pun hanya melirik Alvan sekilas dan melanjutkan tulisannya.
"Hei," teriak Alvan sambil menurunkan benda yang ada di kepala perempuan itu.
"Apaan sih lo," kesal perempuan itu sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Gue mau tanya kelas XI IPS 3 itu dimana?" Tanya Alvan, matanya melihat secara detail wajah perempuan yang ada di hadapannya itu.
"Oh, itu di sebelah," jawab perempuan itu dengan menunjukkan kelas yang ada disebelah kelasnya dan bergegas masuk kekelasnya.
"Oke makasih ya cantik" teriak Alvan sambil mengedipkan sebelah matanya tetapi dihiraukan oleh wanita tadi.
Setelah itu Alvan langsung menuju ke kelasnya.
Jangan lupa buat voment
Semoga suka sama cerita baru akuuu.
.
.
Terima kasih
![](https://img.wattpad.com/cover/166974427-288-k879544.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYVAN
Подростковая литератураAlvan Gara Christian si cowok badboy, dan ketampanannya yang selalu dipuji-puji banyak wanita, dia juga merupakan ketua geng yang ditakuti oleh semua orang. Kelakuan nakalnya membuat Alvan dikeluarkan dari sekolah, dan mendaftar kembali ke sekolah y...