28. Terungkap

25K 975 29
                                    

"Kenapa harus jatuh cinta kalau akhirnya bakal terluka."
-Keyla Clarista.

❤❤❤

"Keyla dipanggil Dika nih," teriak Dimas dari ambang pintu.

Karin menutup telinganya, "He suara lo tuh gak enak gak usah teriak teriak dong," teriak Karin juga.

"Lo juga teriak ngapain nyalahin gue," Dimas juga ikut teriak menyahut Karin hingga menimbulkan kelas XI IPA 3 menjadi ramai.

Keyla yang tidak suka akan keramaian memilih untuk menghampiri Dika yang berada di depan kelasnya. "Dik," sapa Keyla.

Dika tersenyum saat melihat wajah cantik Keyla. "Nanti sepulang sekolah lo ada waktu?" Tanya Dika.

Keyla tersenyum lalu mengangguk, "ada, emang kenapa?"

"Nanti lo ketaman ya, ada yang perlu gue omongin," ucap Dika.

Keyla mengernyit, "kenapa gak ngomong sekarang?"

"Nanti aja, penting soalnya," Dika membelai puncak rambut Keyla, "gue duluan ya," ucap Dika lalu meninggalkan Keyla.

Perkataan Dika membuat Keyla penasaran, sebenarnya apa yang ingin disampaikan oleh Dika kepadanya, hal ini membuat Keyla tidak sabar akan bertemu dengan Dika nanti ditaman.

🌻🌻🌻

Nando baru saja keluar dari toilet, perutnya tiba tiba sakit setelah Alvan menuangkan banyak sambal ke baksonya, dan sekarang seenaknya Alvan meninggalkannya, "dasar Alvan," gerutu Nando.

Nando ingin memasuki kelasnya tapi terdiam setelah matanya melihat Keyla dan Dika sedang berbicara. Jangan lupakan kelasnya yang berada di sebelah kelas Keyla.

"Nanti ke taman ya, ada yang perlu gue omongin."

Perkataan Dika membuat Nando penasaran, Nando langsung memasuki kelasnya dan menuju letak bangkunya.

"Van," pekik Nando, melihat Alvan tertidur pulas dengan 4 kursi yang dia dempetkan seolah olah menjadi kasur dengan bantalan tas.

"Nih anak malah molor, mentang-mentang habis makan," Nando menggoncangkan kaki Alvan.

Alvan beranjak dari tidurnya, mengusap matanya yang enggan untuk terbuka, "gue masih ngantuk nih, tadi aja telat karena kesiangan," ucapnya lalu menguap.

"He gue punya info."

"Info apaan? Kalau gak penting gue sembelih lo."

"Main sembelih, emangnya gue sapi apa?" Ucap Nando tidak terima.

"Ya kan sebelas dua belas sama lo," ucap Alvan.

"He kok malah ngomongin sembelih sih," kesal Nando, "jadi gini tadi gue denger sepulang sekolah Dika ngajakin Keyla ketemuan di taman."

Alvan terkejut, sesaat tiba tiba rasa kantuknya hilang bengitu saja, "lo serius?"

"Iya gue tadi denger sendiri njir."

"Kasian yang sendiri," ledek Alvan.

"Lo masih bisa bisanya bercanda anjir, gue serius Van," ucap Nando benar benar kesal dengan tingkah Alvan.

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang