19. Mengingat

16.9K 894 44
                                    

"Gak nyangka aja, kita baru aja kenal tapi kamu jadi orang yang paling aku sayang." -Keyla Clarista

❤❤❤

Alvan memegang kepalanya yang terasa berdenyut, hari ini tiba tiba dia bangun dengan kepala yang sangat pusing, dia ingat jika kemarin dia mabuk bersama Nathan, apa itu sebabnya kepalanya terasa pusing, 'sebenarnya dia minum berapa banyak?'

Dia bangun dengan sedikit sempoyongan efek dari alkohol belum sepenuhnya hilang dari tubuhnya, menyibak tirai kamarnya kemudian menuju ke kamar mandi, dia harus sekolah hari ini, jika papanya tahu dia membolos bisa bisa Alvan akan disidang habis habisan, apalagi kemarin Alvan pergi ke club malam.

Setelah mandi dia memakai seragam sekolahnya, lalu menuju keluar kamar. Ditangga Alvan melihat beberapa pembantunya sibuk mondar mandir membersihkan segala benda dirumah Alvan, pembantu di rumah Alvan sangat banyak, bahkan Alvan tidak mengenal dengan seluruh pembantunya. Alvan menuju meja makan menyantap makanan dihadapannya.

"Ini den," ucap salah satu pembantu Alvan memberikan segelas susu putih kepada Alvan.

Alvan mengerutkan keningnya, "saya gak minum ini bi, bibi pikir saya anak kecil," ungkap Alvan.

"Maaf den, kemarin orang yang nganterin aden bilang kalau susu bisa menghilangkan efek alkohol di tubuh aden, biar gak terlalu pusing."

Lagi lagi Alvan dibuat bingung, "Nathan yang ngomong gitu bi?" Tanya Alvan memastikan, jika benar Nathan yang bicara seperti itu, ini benar benar kejadian yang langkah, 'bagaimana tahu Nathan hal hal yang bisa menghilangkan efek alkohol?' Bahkan jika Nathan mengalami demam sekalipun dia tidak tahu cara mengatasinya.

"Nathan, oh jadi perempuan kemarin namanya Nathan ya den? Kok namanya kayak laki laki den."

"Perempuan?" Apa apaan ini, kenapa perempuan, tidak mungkin kan Nathan berubah kelamin saat tengah malam, Alvan benar benar tidak paham dengan kondisi semua ini.

"Iya den, kemarin yang nganterin aden itu perempuan, geulis pisan atuh (cantik banget)."

"Kok perempuan sih bi, seingat saya kemarin yang nemenin saya itu laki laki namanya Nathan."

"Ih aden, kemarin itu perempuan, bibi liat sendiri kok, kalau gak percaya tanyain aja ke pak Harjo," pak Harjo adalah salah satu satpam rumah Alvan, memang satpam dirumah Alvan tidak hanya satu.

"Kalau boleh tau namanya siapa bi?"

"Ya bibi gak tahu lah den, orangnya itu geulis, rambutnya panjang warna hitam kecoklatan, kulitnya putih terus dia tinggi."

"Keyla," Alvan menggeleng gelengkan kepalanya dengan tegas, tidak mungkin kan Keyla yang mengantarkannya, 'bagaimana bisa Keyla membawa Alvan sendiri sampai ke rumah?' 

"Kalau gitu bibi mau bersih bersih dulu ya den," pembantu Alvan pergi menjauhi Alvan yang termenung, bahkan Alvan sudah dari tadi menghentikan aktivitas makannya.

"Gue harus tanya ke Nathan nih, yakali gue kemarin dianterin sama jalang," ucap Alvan meminum susu putih yang diatas meja dengan cepat, benar sepertinya susu putih bisa sedikit menyadarkan Alvan, seketika pusingnya sedikit menghilang.

🌻🌻🌻

Keyla memasuki kelasnya, hari ini dia benar benar kelelahan, mungkin efek karena kurang tidur terlihat dari kantung matanya yang sedikit menghitam, dia membenamkan kepalanya di lekukan tangannya.

"Key, lo kenapa?" Tanya Karin yang dari tadi melihat pergerakan Keyla.

"Gue cuma kecapekan aja," ungkap Keyla yang masih berada diposisinya.

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang